1. Menjaga kebersihan genitalia.
"Selesai buang air kecil bersihkan dengan air, arahnya dari depan (kandung kemih) ke belakang (anus)," kata dokter yang juga berpraktik di kawasan Cibubur ini.
2. Memilih pakaian dalam yang tepat, sebaiknya dari bahan nylon.
Rutinlah mengganti pakaian dalam setiap hari.
Begitupula jika memakai pantyliners, jangan sampai seharian penuh.
Baca Juga : Super Mewah! Yuk Intip Nyamannya Mobil Nagita Slavina, Canggih Banget!
3. Menghindari berat badan berlebih dan tidak makan terlalu banyak makanan yang tinggi kandungan gulanya.
4. Melakukan pemeriksaan ginekologi secara teratur, termasuk deteksi dini kanker serviks.
Idealnya setahun sekali, khususnya bagi yang sudah pernah melakukan hubungan seksual.
Selama ini, keputihan memang cenderung dianggap wajar oleh perempuan sehingga menganggap tidak perlu diobati.
Baca Juga : Selalu Tampil Sederhana, Lihat Dulu Rumah dan Restoran Duta Sheila On 7 di Yogyakarta!
Padahal, kata dr. Ovi, keputihan bisa menjadi tanda awal penyakit berat seperti vaginal candidiasis sampai kanker.
"Banyak perempuan merasa malu mengutarakan penyakitnya. Penyakit ini (keputihan-red) tidak hanya terjadi pada mereka yang sudah menikah, tetapi juga mereka yang belum menikah, khususnya yang sudah mengalami haid," papar dr. Ovi.(*)
(Astri)