"Apakah pernah mengalami kecelakaan, bagaimana pola hidupnya, termasuk diet dan olahraganya," kata Tony.
Selain riwayat medis, dilakukan juga cek postur, analisa tulang spesifik, termografi, dan lain-lain.
"Rontgen juga dilakukan, tak hanya untuk mengetahui kondisi dan kelurusan susunan tulang belakang, tapi juga untuk membantu mendeteksi kemungkinan adanya penyakit lain yang tersembunyi," jelasnya.
Tony menjamin chiropractic sangat aman, bahkan untuk perempuan hamil dan anak-anak.
Baca Juga : Tak Hanya di Indonesia, HIV Karena Facial Juga Terjadi di Mexico!
"Sebelum adjustment, kita periksa dulu. Satu-satunya yang tidak boleh ditangani adalah penderita kanker tulang yang sudah parah," imbuhnya.
Menurut Tony, kebiasaan memeriksakan diri ke dokter setelah ada keluhan ini salah.
"Sebaiknya jangan menunggu sampai penyakit datang. Bisa saja masalahnya kecil, tapi lama-lama akan menjadi besar. Banyak orang yang datang telat, setelah penyakitnya parah. Bisa jadi orang tidak sakit, tapi tulang belakangnya ternyata miring. Dua minggu kemudian hilang sakitnya, tapi tulang belakangnya tetap miring. Lama-lama bantalan rusak dan menjepit saraf," urai dia.
Baca Juga : Clift Sangra Pertama Kali Lihat Luna Maya Perankan Suzzanna : Buset Mirip Banget!
Adjustment pertama yang dilakukan Tony memang untuk menghilangkan rasa sakit (relieve).
"Dua minggu berikutnya menstabilkan kondisi. Setelah itu, membangun kembali daerah tulang belakang yang terganggu. Nah, begitu pergerakkan tulang belakang sudah menjadi lebih baik, sebaiknya tetap melakukan pengecekan secara teratur. Ini akan membuat tulang belakang berfungsi optimal, sehingga memberi kesempatan badan berfungsi baik (wellness)," papar Anthony panjang lebar.(*)
(Hasto Prianggoro)