NOVA.id - Sahabat NOVA pernah mengalami saraf terjepit, migran atau bahkan asma?
Nah, ternyata beragam penyakit atau gangguan tersebut bisa diatasi dengan sebuah terapi bernama chiropractic.
Ya, terapi ini ternyata bisa menyembuhkan berbagai penyakit mulai dari saraf terjepit, migrain, sakit pinggang, asma, gangguan pada mata, telinga, paru-paru, lambung, lever, bahkan cerebral palsy.
Teknik ini menekankan pada perbaikan tulang belakang, yang menjadi "gudang"nya saraf-saraf yang tersambung ke seluruh organ tubuh.
Baca Juga : Andre Taulany Turuti Istri, Plafon Rumahnya Bercat Emas 22 Karat dan Replika Kakbah dari Uang!
Sistem saraf pusat mengatur semua sistem organ tubuh, melalui kabel-kabel saraf yang dilindungi tulang belakang.
Tulang belakang menjadi semacam gardu induk bagi 31 pasang urat saraf.
"Saraf-saraf ini keluar melalui bukaan-bukaan kecil di tulang belakang ke berbagai otot, organ-organ, bahkan ke jaringan kulit," kata Dr. Anthony K. Dawson, DC dari Klinik Chiropractic di Indonesia.
Tulang belakang tersusun dari 24 tulang (vertebrae) yang dipisahkan masing-masing oleh bantalan, dan tersambung dengan 12 pasang tulang iga dan ratusan jaringan ligamen dan otot.
Baca Juga : Mat Solar Terserang Stroke, 7 Gejala Awalnya Pada Tubuh Sering Disepelekan!
Jika terjadi subluksasi (pergeseran tulang belakang), maka sistem saraf akan luka dan aliran energi ke organ pun terganggu.
Karena kompleksnya susunan tulang belakang, bahkan gerakan normal pada tulang belakang pun bisa menimbulkan gangguan.
"Misalnya terjatuh, salah mengangkat beban, pergerakan pada satu sisi yang berulang, postur tubuh yang salah dapat mengganggu mekanisme tulang belakang," lanjut dokter yang akrab dipanggil Tony.
Jika bantalan sehat dan lubang keluar saraf bagus, maka seluruh sistem tubuh akan berjalan bagus juga.
Baca Juga : Seorang Pria Alami Epilepsi, Dokter Temukan Hewan Ini Hidup di Otaknya
Dokter lulusan Palmer College of Chiropractic, AS ini melanjutkan, chiropractic membantu mengembalikan gerakan dan posisi tulang belakang yang tidak berfungsi selayaknya.
"Chiropractic mengurangi gangguan pada sistem saraf dengan perawatan khusus untuk memperbaiki fungsi dan strukturnya," lanjutnya.
Tony memaparkan bahwa sang penemu chiropractic, D.D. Palmer (AS), pertama kali melakukan adjustment pada orang yang mengalami gangguan pendengaran (tuli) akibat cedera leher, tahun 1895.
Sebelum adjustment, dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien.
Baca Juga : 4 Daftar Perempuan Indonesia yang Masuk Forbes, Karen Agustiawan Salah Satunya
"Apakah pernah mengalami kecelakaan, bagaimana pola hidupnya, termasuk diet dan olahraganya," kata Tony.
Selain riwayat medis, dilakukan juga cek postur, analisa tulang spesifik, termografi, dan lain-lain.
"Rontgen juga dilakukan, tak hanya untuk mengetahui kondisi dan kelurusan susunan tulang belakang, tapi juga untuk membantu mendeteksi kemungkinan adanya penyakit lain yang tersembunyi," jelasnya.
Tony menjamin chiropractic sangat aman, bahkan untuk perempuan hamil dan anak-anak.
Baca Juga : Tak Hanya di Indonesia, HIV Karena Facial Juga Terjadi di Mexico!
"Sebelum adjustment, kita periksa dulu. Satu-satunya yang tidak boleh ditangani adalah penderita kanker tulang yang sudah parah," imbuhnya.
Menurut Tony, kebiasaan memeriksakan diri ke dokter setelah ada keluhan ini salah.
"Sebaiknya jangan menunggu sampai penyakit datang. Bisa saja masalahnya kecil, tapi lama-lama akan menjadi besar. Banyak orang yang datang telat, setelah penyakitnya parah. Bisa jadi orang tidak sakit, tapi tulang belakangnya ternyata miring. Dua minggu kemudian hilang sakitnya, tapi tulang belakangnya tetap miring. Lama-lama bantalan rusak dan menjepit saraf," urai dia.
Baca Juga : Clift Sangra Pertama Kali Lihat Luna Maya Perankan Suzzanna : Buset Mirip Banget!
Adjustment pertama yang dilakukan Tony memang untuk menghilangkan rasa sakit (relieve).
"Dua minggu berikutnya menstabilkan kondisi. Setelah itu, membangun kembali daerah tulang belakang yang terganggu. Nah, begitu pergerakkan tulang belakang sudah menjadi lebih baik, sebaiknya tetap melakukan pengecekan secara teratur. Ini akan membuat tulang belakang berfungsi optimal, sehingga memberi kesempatan badan berfungsi baik (wellness)," papar Anthony panjang lebar.(*)
(Hasto Prianggoro)