Setiap penduduk menganggap mereka semua bersaudara, diikat dan dipersatukanoleh marga.
Marga yang tinggal di kota itu di antaranya Siregar, Harahap, Hasibuan, Simanjuntak, Pane, Ritonga, dan Marga Huta Suhut.
Kerukunan antar-umat beragama di Sipirok diakui dunia internasional, salah satunya karena rumah ibadah umat Islam dan Kristen di wilayah itu letaknya berseberangan.
Sementara itu, sumber penghasilan penduduk Sipirok biasanya berasal dari berbagai profesi, di antaranya persawahan, perkebunan, dan wiraswasta.
Baca Juga : Mewah! Intip Rumah Baru Anang-Ashanty di Bali, Pemandangannya GWK!
Selain itu, Sipirok juga memiliki hutan konservasi seluas 5.000 hektar.
Hutan ini kaya akan keanekaragaman flora dan fauna.
Hutan ini merupakan tipe hutan hujan basah, dengan curah hujan yang cukup tinggi.
Orang Sipirok itu serumpun dengan suku Batak, tepatnya Batak Angkola.
Baca Juga : Panik dan Tegang! Kru Kapal Ini Rekam Suasana Laut di Palu Saat Gempa