NOVA.id - Gempa yang bermagnitudo 7,7 terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/09).
Gempa tersebut juga menimbulkan tsunami di kota Palu.
Bangunan yang ada di daerah tersebut rusak berat, banyak di antaranya rata dengan tanah.
Baca Juga : Peramal Kembar Ini Ungkapkan akan Ada Pergolakan dalam Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle
Salah satunya adalah tower yang membuat seorang petugas Air Traffic Controller (ATC) bernama Anthonius Gunawan Agung meninggal akibat gempa yang terjadi.
Berpulangnya Anthonius meninggalkan sebuah kisah heroik.
Sebelum gempa mengguncang, ia menjalankan tugasnya untuk memberikan clearing pada penerbangan Batik Air yang akan lepas landas.
Baca Juga : Pangeran Harry Sempat Malu dan Diminta Untuk Menikahi Malala Yousafzai Jika Melakukan Hal Ini
Melalui akun facebooknya, Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden (KSP), Alois Wisnuhardana mengungkapkan detik-detik runtuhnya tower ATC tersebut.
TUNTAS
Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6231 itu terbang dari Bandara Mutiara Al Jufri, Palu, sesuai jadwal, 17.55 WITA.Setelah bersiap di landas pacu, pesawat kemudian mulai bergerak laju. Petugas Menara Kontrol ini tetap duduk di kursi tugasnya, berkomunikasi dengan pilot, untuk memastikan bahwa pesawat sudah dalam kondisi terbang penuh, airborne. Tak ada lagi roda yg menempel di landasan. Siap mengudara.Pada saat yang sama selepas pesawat terbang meninggi, gempa disusul tsunami terjadi.Entah apa yang kemudian terjadi, mungkin akan tetap tersembunyi. Tapi yang pasti anak muda ini telah memastikan tugas dan tanggung jawabnya tuntas. Pilihan itu membuatnya sudah tak lagi punya waktu untuk menyelamatkan diri. Anak muda ini, gugur dalam tugas, persis setelah Batik Air lepas landas terbang ke udara bebas."
Baca Juga : Mewah! Intip Rumah Baru Anang-Ashanty di Bali, Pemandangannya GWK!
Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait menceritakan bagaimana Antonius meninggal.
Baca Juga : Ivan Gunawan Sebut Hubungan Billy-Hilda Gimmick, Ayu Ting Ting Emosi
"Saat gempa terjadi, beliau telah memberikan clearing kepada penerbangan Batik Air untuk lepas landas dan menunggu pesawat tersebut airbrone dengan selamat sebelum akhirnya meninggalkan cabin tower ATC. Tapi saat itu gempa semakin kencang dan akhirnya ia melompat dan terluka. Dan akhirnya tadi pagi meninggal," jelasnya.
Akibat gempa ini sejumlah fasilitas yang ada di bandara Mutiara Al Jufri mengalami rusak berat.
Pilot yang menerbangkan pesawat tersebut mengungkapkan bahwa ada sesuatu yang tidak biasa terjadi pada dirinya.
Baca Juga : Panik dan Tegang! Kru Kapal Ini Rekam Suasana Laut di Palu Saat Gempa
Ia merasa seperti ingin segera lepas landas.
"entah kenapa kayak diingetin harus buru-buru terbang," tulisnya dalam percakapan grup yang beredar, dikutip dari kompas.com.
Capt. Fella yang menjadi pilot mengatakan ia merasakan getaran pesawat bergerak ke kanan dan kiri, bukan vertikal.
Baca Juga : Wah, Ratu Elizabeth Miliki Mesin Tangan Palsu untuk Lambaikan Tangan, Bagaimana Ceritanya?
Setelah melakukan take off pilot menghubungi tower sesuai prosedur.
Tetapi tidak ada jawaban dari menara ATC yang ada di Palu.
Ia pun sempat melakukan panggilan beberapa kali, tetapi tetap tidak ada jawaban.
Baca Juga : Ajaib! Sebuah Pesawat Jatuh dalam Lautan, Semua Penumpang dan Awak Selamat
Ternyata tower ATC tersebut telah runtuh akibat gempa yang terjadi.
Capt. Fella juga melihat adanya gelombang aneh di pesisir pantai Palu.
Dan ia baru mengetahui ada gempa setelah ada info dari radio.
Baca Juga : Ulang Tahun, Soimah Unggah Foto Kocak di Instagramnya, Bikin Pangling!
Semua kru penerbangan akhirnya mengetahui bahwa mereka ada di dalam pesawat terakhir yang terbang dari Palu, saat gempa terjadi. (*)