Kata-Kata Terakhir dan Gelagat Aneh, Firasat Kepergian 2 Atlet Paralayang yang Tewas Saat Tsunami Palu?

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Selasa, 2 Oktober 2018 | 18:00 WIB
Kata-Kata Terakhir dan Gelagat Aneh, Firasat Kepergian 2 Atlet Paralayang yang Tewas saat Tsunami Palu? (Kolase Nova.id / Instagram )

NOVA.id - Gempa dan tsunami yang mengguncang Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/09) pukul 18.02 WITA dengan magnitudo sebesar 7,7 SR hingga kini menyisakan duka mendalam.

BNPB mencatat sebanyak 1.234 korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Donggala dan Palu.

Kisah 2 atlet paralayang yang juga tewas dalam bencana nahas tersebut turut menyita perhatian masyarakat.

Baca Juga : Dijenguk, Istri Indro Warkop Sampaikan Pesan Menyentuh Hati untuk Istri Agum Gumelar!

Kedua atlet paralayang asal Sulawesi Utara, Gleen Mononutu (20) dan Petra Mandagi (35) ditemukan Tim Basarnas ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dalam runtuhan bangunan Hotel Roa Roa pada Senin (01/10).

Identitas jenazah diketahui dari dompet, tas dan parasut milik Gleen saat ditemukan di area tangga darurat Hotel Roa Roa. "Parasut itu diberikan ayahnya," ujar James Sela, paman dari mendiang Gleen seperti yang dikutip dari Tribun Manado.

Baca Juga : Tanpa Riasan dan Bertelanjang Kaki, Kareena Kapoor Terima Tamu di Pemakaman Sang Nenek

Seolah firasat kepergiannya, kata-kata terakhir yang diucapkan Gleen beberapa jam sebelum peristiwa nahas menimpanya kepada sang ibunda melalui telepon begitu membekas.

"Ia katakan sangat lelah ma, mau istirahat dulu, kemudian ibunya hubungi lagi tapi tidak tersambung," lanjut James.

Bahkan, Gleen sudah memilih sendiri liang lahatnya setahun lalu.

Baca Juga : Hari Batik Nasional, Bambang Trihatmodjo Rangkul Mesra Mayangsari Saat Berbatik Merah Menyala, Cetar!

"Setahun lalu sewaktu berkunjung ke Leilem, ia sempat katakan jika wafat akan dikubur di samping neneknya. Itu wasiatnya," ujar James.

Sedangkan jenazah Petra diidentifikasi melalui cincin yang tersemat di jarinya.

 

Seolah menjadi isyarat akan meninggal, gelagat aneh Petra sebelum gempa dan tsunami begitu tak biasa.

Baca Juga : Lupakan Pahitnya Dicerai Lina, Sule Makan Lahap Saat Pakai Celana Bergambar Doraemon!

Franco Alexander Kullit (20) yang merupakan atlet paralayang junior Petra menuturkan gelagat tak biasa dari rekannya tersebut.

"Kak Petra juga tak biasanya ajak saya tandem, saya bilang tak usah, saya bawa parasut saja. Tapi dia memintanya. Trus saya juga diajak main catur malam itu," terang Franco.

Baca Juga : Cocok untuk ke Pesta, Ini Motif Batik yang Kekinian dan Feminim

Selain Gleen dan Petra, lima orang atlet paralayang yang masih belum ditemukan termasuk Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang dan Franky Kowaas serta Dong Jin asal Korea Selatan yang tengah berada di Hotel Roa-Roa.

Sahabat NOVA, kedua atlet paralayang yang tewas dalam musibah ini ternyata seolah sudah memiliki firasat sebelumnya. (*)