NOVA.id - Usai meletusnya Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Rabu (03/10) kemarin, kali ini Gunung api Gamalama juga menyemburkan asap panas.
Gunung yang terletak di Pulau Ternate, Maluku Utara, meletus pada Kamis (04/10/) pada pukul 11.52 WIT.
Gunung mengeluarkan asap berwarna putih kelabu setinggi 250 meter dari puncak awal.
Baca Juga : Rayakan Ultah Pernikahan, Obama Tulis Pesan Romantis untuk Michelle
Wilayah sekitar Kecamatan Ternate Barat dan Pulau Ternate pun ikut terkena abu vulkanik yang terbawa angin ke arah barat laut.
Melansir dari Kompas.com, Kepala PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Gamalama, Darno Lamane menjelaskan status gunung kini dalam tahap waspada tingkat II.
Pihaknya masih terus mengamati perkembangan aktivitas vulkanik gunung tersebut.
Baca Juga : Ridwan Kamil Ulang Tahun, Begini Ucapan Romantis dari si Cinta
Ia berujar, status (waspada) gunung belum dinaikkan karena masih didominasi gas hidrothermal.
Darno mengatakan, perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Gamalama sudah menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik sekitar pukul 10.00 WIT hingga letusan terjadi pada pukul 11.52 WIT.
Namun, hingga saat ini belum dapat diprediksi lagi kapan gunung akan kembali meletus.
Baca Juga : Keren! Deretan Runway Paling Unik dan Epic Ini Bikin Takjub!
Darno juga menjelaskan bahwa satu jam sebelum kejadian erupsi, tercatat depalan gempa vulkanik dengan kemungkinan mekanisme yang disebut steam-driven eruption atau ledakan hidrotermal.
Pemantauan akan ditingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan kegempaan menyusul letusan minor ini.
Ia meminta kepada warga Ternate untuk tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi dari sumber yang tidak jelas dengan tujuan menimbulkan keresahan di masyarakat.
Baca Juga : Makin Memanas! Kriss Hatta Sebut Hilda Vitria Lahir Tanpa Sosok Ayah
"Kami akan terus menyampaikan informasi mengenai perkembangan gunung api Gamalama dan kalau masyarakat ingin mendapatkan informasi mengenai aktivitas Gunung Gamalama dapat menghubungi Pos Pemantu Gunung Api Gamalama," kata Darno, dikutip dari Kompas.com.
Maka dari itu, dirinya pun mengimbau kepada masyarakat serta wisatawan di sekitar Gunung Gamalama untuk tidak beraktivitas di dalam radius 1.5 km dari kawah puncak gunung.
Begitu pula pada masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Gamalama agar mewaspadai potensi ancaman aliran lahar.(*)