NOVA.id - Sebuah penghormatan dilakukan oleh staf sebuah rumah sakit kepada seorang pendonor organ.
Para staf berdiri di kanan kiri lorong saat pria berusia 53 tahun tersebut akan melakukan operasi transplantasi organ.
Keluarga dan teman teman dari pendonor juga ikut bergabung dengan para staf berdiri di lorong.
Baca Juga : Kisah Ratna Sarumpaet, Dinikahi Penguasa Hiburan Malam, Pilih Cerai dengan Suami karena Hal Ini
Pria tersebut bersedia menyumbangkan organ tubuhnya setelah kematiannya dan belum diketahui organ tubuh mana yang akan disumbangkan.
Tak diketahui penyakit yang diderita oleh pendonor hingga ia menyerah atas hidupnya dan memberikan organnya pada orang lain.
Selama perawatan di rumah sakit ia hidup dibantu oleh alat-alat dalam ruang perawatan intensif.
Baca Juga : Rudy Wowor Meninggal karena Kanker Prostat, Jauhkan Suami dari 5 Kebiasan yang Sebabkan Kanker Prostat!
Setelah dibawa dari ruang perawatan intensif ke sebuah ruang operasi, organ-organ yang telah disumbangkannya akan dipindahkan kepada ahli bedah.
Pria itu tak mau disebutkan namanya, tetapi memperbolehkan pihak rumah sakit merekam momen sebelum dia meninggal.
Usai operasi, organ pria tersebut disumbangkan ke Pacific Northwest Transplant Bank.
Baca Juga : Waspada, Daerah Ini Ternyata Berpotensi Mengalami Bencana Gempa
Penghormatan ini memang dilakukan rumah sakit St Luke di Meridian, Idaho sebagai sebuah tradisi.
Mereka menghormati mereka yang memberikan donasi organ yang bisa menyelamatkan jiwa orang lain dengan berdiri di lorong saat pendonor akan melakukan operasi.
Organ yang sering ditransplantasikan adalah ginjal, dan pendonor masih bisa hidup dengan satu ginjalnya.
Baca Juga : Ditanya Soal Ratna Sarumpaet, Hotman Paris Beri Respon Tegas!
Organ lain yang bisa ditransplantasikan adalah hati, jantung, paru-paru dan kornea mata.
Wah mulia sekali para pendonor ini memberikan organ yang dimiliknya untuk kehidupan orang yang membutuhkannya. (*)