NOVA.id - Meski tak banyak yang tahu, namun ternyata kini donor sperma mulai diminati masyarakat di dunia.
Dilansir dari coparents.com, mereka yang menginginkan seorang anak namun pasangannya memiliki jumlah sperma yang rendah biasanya akan meulai melirik donor sperma sebagai jalan keluarnya.
Biasanya, orang akan mencari donor sperma melalui media online bahkan meminta dari orang yang kita kenal.
(Baca juga: Dukung Perempuan Indonesia, Sorella Keluarkan Bra untuk Pejuang Kanker Payudara)
Namun ternyata donor sperma tak semudah yang kita bayangkan.
Bahkan mitos dan fakta yang beredar, kadang akan membuat orang tak mengerti tentang kebenaran donor sperma tersebut.
Dilansir dari www.fertilityproregistery.com, yuk simak penjelasan mengenai donor sperma berikut ini.
1. Mitos: Donasi Sangat Mudah Dilakukan
Meskipun mungkin tampak seperti proposisi yang mudah, kebenarannya adalah proses penyaringan untuk donasi sperma sangat ketat.
Bahkan hanya kurang dari 5% pria yang berhasil menjadi donor sperma.
Sperma harus memenuhi standar kualitas spesifik mengenai jumlah sperma, faktor fisik dan psikologis pendonor juga harus dipertimbangkan.
Seorang donor harus berusia di atas 18 tahun, mampu menyediakan riwayat kesehatan keluarga mereka yang mencakup hingga tiga generasi, dan dapat berkomitmen untuk program selama enam bulan hingga satu tahun.
Setiap bank sperma memiliki kualifikasi yang berbeda, tetapi biasanya proses penyaringan saja bisa memakan waktu hingga tiga bulan.
(Baca juga: Duh, Guru TK Tega Siksa Muridnya Hingga Jatuh Dari Kursi Ini Viral!)
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Source | : | wikipedia |
Penulis | : | Nuzulia Rega |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR