Kisah Tragis Perempuan Kera yang Diekspoitasi Hingga Ratusan Tahun

By Hinggar, Senin, 8 Oktober 2018 | 18:13 WIB
Kisah Tragis 'Wanita Kera' yang Diekspoitasi Hingga Ratusan Tahun (national geographic Indonesia)

NOVA.id - Seorang perempuan bernama Julia Pastrana, lahir di pegunungan Meksiko Barat pada tahun 1834.

Tetapi perempuan ini lahir dengan kondisi dengan rambut yang tumbuh di seluruh tubuhnya kecuali pada bagian tangan dan telapak kakinya.

Julia mengalami penyakit langka yang dikenal dengan hipertrikosis acromegaloid yang menyebabkan ia lahir dengan kondisi tersebut.

Baca Juga : Wajahnya Disulap Bak Barbie, Penampilan Aurel Hermansyah Banjir Pujian

Selain itu, ia juga menderita hiperplasia gingiva yang membuat bibir dan gusinya tebal, Julia juga memiliki alis yang tebal, hidung yang besar, dan gigi yang tidak rapi.

Masa kecil Julia habiskan di panti asuhan, tetapi banyak orang mengenalnya karena kondisi fisiknya.

Bahkan gubernur negara bagian mengadopsinya dan dipekerjakan sebagai penghibur dan pembantu rumah tangga.

Baca Juga : Tanding Badminton dengan Taufik Hidayat, Tika Panggabean Malah Heboh Teriak

Julia bertahan tinggal di sana selama 20 tahun, dan kemudian kembali ke sukunya.

Dalam perjalanan kembali, ia bertemu dengan seorang pemain sandiwara M. Rates.

Rates membujuk Julia bergabung dengannya dan tampil di panggung hiburan, ia kemudian menjadi bagian dari pertunjukan aneh dan sirkus dan menjalani karirnya di Amerika Serikat dan Eropa.

Baca Juga : Hindari Minuman Ini, Jika Tak Ingin Sakit Seperti Opie Kumis!

Julia pertama kali tampil di Gothic Hall di Brodway, New York City di tahun 1854.

Ia menyanyi lagu-lagu dari Spanyol dan menari dengan menggunakan gaun merah.

Banyak orang tertarik melihat pertunjukkan dari Julia, dan ia dikenal sebagai "Wanita Kera" atau "Baboon Lady".

Baca Juga : Dari Bu Menteri Hingga Penyanyi, Begini Gaya Mereka Saat Kenakan Kebaya

Julia memiliki sifat yang lembut dan baik hati, ia juga cerdas dan rajin.

Hal ini dapat dilihat dari caranya bernyanyi, menari, dan Julia juga mampu bicara dalam 3 bahasa, termasuk bahasa Inggris.

Ia suka bermain peran, memasak dan menjahit.

Baca Juga : Putra Dewi Yull, Surya Sahetapy yang Berprestasi dalam Keterbatasan

Julia menikah dengan Theodor Lent, seorang impresario yang kemudian menjadi managernya sebelum dibawa ke Eropa.

Pernikahan tersebut pun dilakukan secara rahasia, dan banyak yang meyakini bahwa Julia memang mencintai Lent.

Berbeda halnya dengan Lent, ia menikahi Julia agar mendapatkan kekuasaan penuh terhadap penghasilan yang didapatkan Julia.

Baca Juga : Rudy Wowor Meninggal karena Kanker Prostat, Hati-Hati Bila Suami Cepat Lelah dan Alami Tanda Ini

Tetapi ada pernyataan dari Julia dalam sebuah wawancara yang mengungkapkan dirinya telah menolak lebih dari 20 pria karena mereka tak cukup kaya.

Pada tahun 1857 Julia tampil dalam drama yang ditulis khusus oleh Leipzig, Jerman.

Wajahnya dimunculkan dalam sebuah poster publikasi, dinilai terlihat aneh karena bibirnya diberi warna merah dan mirip seperti orang radikal Amerika Amerika.

Baca Juga : 6 Tips Rumah Tetap Adem Tanpa Gunakan AC, Nomor 4 Tak Diduga!

Respon yang didapatkan dari pertunjukkannya saat itu jauh berbeda dari sebelumnya.

Penonton Jerman menganggap pertunjukan itu jelek dan mereka menolaknya.

Hingga situasi semakin tidak terkendali dan polisi harus turun tangan untuk menghentikan pertunjukan.

Baca Juga : Raffi Ahmad Pamer Selfie Bareng Jokowi, Rafathar Beri Komentar Lucu!

Pada 1859, Julia hamil, dan melahirkan seorang bayi laki-laki.

Sayangnya sang anak tak mampu bertahan dan meninggal 2 hari setelah kelahirannya.

Anak tersebut mengalami hipertrikosis seperti yang diderita oleh sang ibu.

Baca Juga : Bolehkah Kamar Mandi Ada di Dalam Kamar Tidur? Ini Kata Ahlinya

Julia meninggal tiga hari setelah kematian sang putra karena komplikasi persalinan.

Sepertinya eksploitasi terhadap Julia tak berhenti setelah ia meninggal.

Lent kemudian menjual tubuh Julia dan sang anak pada seorang profesor anatomi, Sukolov di Moskow.

Baca Juga : Video Jedar Richo Kyle dan El Barack Tuai Reaksi dari Netizen, Seperti Apa?

Sukolov kemudian mengawetkan keduanya dengan balsem dan memajang mereka di depan umum.

Melihat apa yang dilakukan oleh Sukolov sangat menguntungkan, Lent meminta kembali jasad keduanya.

Lent kemudian memajang keduanya dalam sebuah lemari kaca.

Baca Juga : 5 Cara Cerdas untuk Mengurangi Stres karena Lilitan Utang, Mau Tau?

Saat dalam perjalanan, Lent bertemu dengan seorang gadis bernama Marie Barkel.

Ia memiliki kondisi yang sama dengan Julia, Lent kemudian menikahi Marie, dan jelas, ia ingin mendapatkan keuntungan yang sama seperti sebelumnya.

Setelah menikah, Lent mengganti nama Marie dengan Zenora Pastrana.

Baca Juga : Kisah Heroik Gempa: Anak Ini Relakan Tubuhnya Tertimpa Bangunan Demi Selamatkan Saudaranya

Lent kemudian mengatakan bahwa Marie adalah saudara perempuan dari Julia.

Tubuh Julia dicuri pada tahun 1976.

Tubuh Julia ditemukan polisi dalam di tempat sampah dengan lengan yang telah dipotong-potong.

Dan tubuh sang putra mengalami rusak parah hingga tak bisa diselamatkan.

Baca Juga : Tenteng Tas Hermes, Roy Kiyoshi Berpose Manja dengan Mama, Caption Bijaknya Menyentuh Hati!

Jasad keduanya dibawa ke Institute of Forensic Medicine, Universitas Oslo dan disimpan dalam gudang penyimpanan.

Tahun 2005, seniman Meksiko Lauren Anderson Barbata mengajukan petisi untuk meminta tubuh Julia kembali ke Meksiko.

"Saya merasa dia berhak mendapatkan kembali martabatnya dan menempatkannya dalam sejarah dan dalam ingatan dunia," ujarnya dalam wawancara dengan New York Times.

Baca Juga : Tak Main-main, Sebelum Nikahi Anggota TNI, Bella Saphira Lakukan Tes Keperawanan!

Julia Pastrana (national geographic indonesia)

Pada tahun 2013, Julia dimakamkan di pemakaman Sinaloa de Leyva, sebuah kota dekat tempat kelahirannya.

Artikel ini pernah tayang di laman National Geographic Indonesia dengan judul Julia Pastrana, 'Wanita Kera' yang Dieksploitasi Selama 153 Tahun(*)