Agar Anak Tidak Rewel di Pesawat, Jangan Sepelekan 3 Hal Ini

By Healza Kurnia, Senin, 15 Oktober 2018 | 07:00 WIB
ILustrasi anak berlibur naik pesawat (istock)

NOVA.id -Akhir pekan kali ini mengajak anak untuk berlibur ke tempat yang jauh dengan naik pesawat?

Nah, tak selamanya ternyata anak-anak juga menyukai hingga betah duduk di pesawat seperti kita. 

Oleh karenanya, Sahabat NOVA juga harus memahami bahwa anak juga memiliki rasa bosan ketika berada di kabin pesawat.

Lantas, sebelum mereka merengek di dalam pesawat apa yang harus kita lakukan?

Ini dia beberapa hal yang wajib diperhatikan saat mengajak anak berlibur dengan naik pesawat.

Baca Juga : Rudy Wowor Meninggal karena Kanker Prostat, Hati-Hati Bila Suami Cepat Lelah dan Alami Tanda Ini

1. Memilih Tempat Duduk

a. Jika memungkinkan, Si Kecil sebaiknya sudah punya tempat duduk sendiri, sehingga ia bisa duduk dengan lega, tidur pulas, bermain, atau 'guling-gulingan' di tempat duduknya.

b. Jika membawa bayi, tanyakan kepada petugas pesawat apakah mungkin membawa carseat (atau semacam itu), dan tanyakan pula cara meletakkannya di kursi pesawat.

Jika pada saatnya dibutuhkan, kita baru bisa menggendong atau memangku Si Kecil.

Sebab, jika bayi dipangku terus, kita dan pasangan tentu akan merasa capek, dan bayipun juga akan ikut capek.

Di saat merasa kelelahan, kita cenderung akan kesulitan menenangkan kerewelan anak.

Baca Juga : Nadya Almira Dimadu dengan Janda Kaya, Ini 5 Pesona Janda yang Menarik Hati!

c. Bepergian bersama Si Kecil, paling enak memilih tempat duduk di bagian aisle atau dekat gang.

Bukan hanya lebih mudah ke kamar kecil, tapi perlu ada area lebih lapang untuk mengajak Si Kecil berjalan-jalan bolak-balik ketika ia merasa bosan.

d. Nah, jika bepergian dengan beberapa orang anggota keluarga, lebih baik ada sebagian orang yang duduk di sebelah jendela, sementara kita yang memangku anak duduk di kursi paling dekat dengan gang.

Agar kita bisa berpindah-pindah kursi ketika Si kecil merasa bosan dan sesekali bisa menikmati pemandangan di luar pesawat.

Baca Juga : Selebriti Ini Langgar Aturan di Pernikahan Putri Eugenie, Kenapa?

2. Tentukan Jam Keberangkatan

a. Menentukan jam keberangkan amat tergantung kepada kebiasaan anak.

Jika Si Kecil tergolong anak yang mudah tertidur, lebih baik menjadwalkan bepergian di malam hari, agar keesokan harinya ia bangun lebih segar dan bisa melanjutkan perjalanan.

Namun, jika anak cenderung sulit tidur, apalagi di tempat baru (termasuk di perjalanan), lebih baik bepergian di siang hari.

Jadi, anak bisa menikmati pemandangan yang lebih bervariasi selama di perjalanan.

Begitu sampai di tempat tujuan, anak baru bisa beristirahat atau tidur.

Baca Juga : Menikah Usia 20 Tahun, Najwa Shihab Ungkap Kisah Cintanya dengan Suami

b. Ada baiknya juga saat bepergian dengan anak kita dan pasangan tidak terlalu kaku soal waktu, misalnya harus sampai ke tempat tujuan dan ke lokasi tempat berlibur dalam sehari.

Kita perlu mengecek kondisi dan minat anak, agar ia bisa menikmati perjalanannya.

Jadi, begitu diajak berlibur kembali di lain waktu, Si Kecil tetap bersemangat dan bukan sebaliknya, malas bepergian bersama orangtuanya.

Baca Juga : Mukjizat Tuhan! Dikira Meninggal Saat Tsunami Palu, Bayi 2 Bulan Ditemukan di Atas Pohon

3. Adaptasi di tempat Tujuan

a. Sesampainya di tempat tujuan terkadang anak-anak tidak merasa cocok dengan makanan setempat.

Hal ini juga amat tergantung kepada ketahanan sang anak.

Beruntung sekali jika Si Kecil mudah menyesuaikan lidah dan perutnya dengan makanan khas setempat.

Jangan lupa, perhatikan jenis makanan yang kita pilih, sebaiknya hindari jenis makanan yang bisa berdampak/ memicu alergi atau menimbulkan diare pada Si Kecil.

Baca Juga : Bagikan Bantuan Korban Gempa , Istri Pasha Ungu Cantik dan Modis Berbalut Busana Pink

b. Secara umum, anak-anak tak cocok menyantap makanan tertentu bisa jadi karena alergi atau sekadar tak suka.

Untuk anak yang memiliki bakat alergi, lebih baik minta petunjuk dokter, membawa persiapan obat antialergi, atau minta petunjuk makanan yang boleh diberikan kepada anak di tempat tujuan.

Lakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum sampai di tempat tujuan berlibur, apakah ada makanan yang aman buat Si Kecil.

Baca Juga : Rudy Wowor Meninggal karena Kanker Prostat, Jauhkan Suami dari 5 Kebiasan yang Sebabkan Kanker Prostat!

c. Pengecekan ini penting bagi kita yang memiliki anak yang masih amat kecil.

Terkadang, ada anak yang cocok saja dengan makanan di Indonesia, tapi ternyata bermasalah dengan makanan di negara lain.

Repotnya lagi, jika kita tak tahu alternatif makanan lain yang lebih cocok buat anak.

Ada baiknya cek sebelum melakukan perjalanan, apakah asuransi bisa menangani biaya medis saat kita berada di luar negeri.

Mungkin saja kita memerlukan asuransi perjalanan untuk meringankan biaya.

Baca Juga : Bolehkah Kamar Mandi Ada di Dalam Kamar Tidur? Ini Kata Ahlinya

d. Bagi anak yang sulit makan, agak lebih mudah diatasi dibandingkan anak yang memiliki bakat alergi terhadap makanan tertentu.

Sebaiknya, bawa makanan kering yang disukai anak dan diizinkan dibawa ke dalam pesawat.

Tentu saja jangan diberi makanan yang sama terus menerus agar tak bosan.

Cobalah berikan juga makanan yang Sahabat NOVA beli di tempat tujuan.

Jika kondisinya memang tak memungkinkan, beri lagi makanan kering yang kita bawa.

Baca Juga : Dikira Tidak Hadir, Hamil 9 Bulan Pippa Middleton Hadiri Royal Wedding Putri Eugenie

e. Ada beberapa negara yang menolak pengunjungnya membawa makanan apapun dari luar negerinya.

Jadi, jika tak diperbolehkan membawa makanan, usahakan membeli makanan umum yang ada di sana, yang memang disukai anak.

Bila anak suka sup, misalnya, carikan restoran yang menjual sup, meskipun mungkin isinya agak berbeda.

Baca Juga : Tak Sekadar Patung, Ini Isi dari Megahnya Patung GWK, Bikin Takjub!

Sebaiknya jangan membeli makanan khas tradisional negara tertentu, yang akan dirasa "aneh" buat Si Kecil.

Dan tunjukkan selalu wajah senang ketika kita sedang makan, agar proses makan juga jadi lebih menyenangkan buat anak, sekaligus mempengaruhi mood positif anak terhadap makanan yang disantapnya.

Selamat berlibur, Sahabat NOVA!(*)

(Noverita K. Waldan)