Misalnya, lagi deadline tiba-tiba komputer hang waduh, sudah pasti perubahan mood akan terjadi.
Karenanya, mood tak bisa dicegah apalagi dihilangkan.
Yang ada, kita harus mengelolanya.
Saat bekerja seseorang memerlukan keterampilan dalam mengelola mood, karena ia merupakan bagian dari emosi yang mencakup perasaan subjektif (emotion as state) dan kesiapan untuk bertindak (action readiness).
Baca Juga : Kisah Prahara Anak Suzanna, Suami Ditembak Ayah Tiri hingga Tak Dapat Warisan Suzanna
“Kalau tidak terampil mengelola mood, maka bisa menjadi emosi yang intens. Tadinya cuma malas (bad mood) bisa ngambek besar, marah, dan bahkan emosi meledak, kira-kiraseperti itu. Itu semua karena adanya interaksi di tempat kerja,” jelas Dra. Tiwin Herman, M.Psi., konsultan karier dari PT Global Leadership Indonesia.
Jika hal ini terjadi, bisa saja di kantor Anda dikenal sebagai orang yang emosional, atau mungkin dicap sebagai orang yang baperan alias bawa perasaan.
Tentunya ini akan mengganggu hubungan dengan rekan kerja dan reputasi kita di tempat kerja.
Baca Juga : Clift Sangra Masih Melihat Suzanna Setelah Meninggal, Marah Sambil Nonton TV Hingga Minta Tembok Dicat