NOVA.id - Kebakaran terjadi di lereng Taman Nasional Gunung Merbabu pada Minggu, (14/10).
Kebakaran terjadi di sisi barat gunung Merbabu di atas basecamp Thekelan-Wekas, wilayah Getasan Kabupaten Semarang.
Baca Juga : Shinta Bachir Blak-Blakan Soal Diajak Tidur dan Sifat Asli Anggota DPRD yang Melamarnya!
Menurut Edy Susanto, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, tim gabungan Taman Nasional Gunung Merbabu telah melakukan pemadaman, tetapi api cukup beasr sehingga belum sanggup dipadamkan.
Warga sekitar pun melakukan upaya pemadaman secara mandiri dan naik ke atas untuk memadamkan api.
Baca Juga : Mukjizat Tuhan! Dikira Meninggal Saat Tsunami Palu, Bayi 2 Bulan Ditemukan di Atas Pohon
Meski pemadaman coba terus dilakukan, hingga Rabu (17/10) dilaporkan bahwa area kebakaran semakin meluas hingga 400 hektar.
Kebakaran lahan ini terus meluas dan mulai mengarah ke pemukiman penduduk terutama yang tinggal di lereng Gunung Merbabu di Kabupaten Semarang.
Baca Juga : Samuel Zylgwyn Unggah Foto Ini di Instagram, Franda Bilang Nggak Cinta
"Menurut laporan Balai Nasional Taman Merbabu, luasan lahan terbakar sudah mencapai 400 hektar," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto saat dihubungi, Rabu (17/10/2018).
Tambahan personel untuk melakukan pemadaman juga telah dilakukan.
Baca Juga : Rayakan Ulang Tahun Adik, Perut Nikita Willy Jadi Sorotan, Kenapa ya?
Sebuah helikopter tipe M18 juga ikut dikerahkan untuk mengatasi api yang terus meluas pada Rabu siang.
Heli M18 mampu mengangkut air sebanyak 4.000 liter, dan mengambil sumber air dari Rawa Pening, Semarang.
Kawasan tersebut juga telah ditetapkan dalam darurat bencana selama 14 hari dan bisa diperpanjang jika api bbelum bisa dipadamkan.
Baca Juga : Tak Mau Makan Hidangan Tahanan, Ratna Sarumpaet Diet dengan Menu Ini
Hingga tanggal 18 Oktober BNPB mengungkapkan sudah ada sekitar 50 hektar hutan dan lahan yang terbakar berhasil dipadamkan.
Upaya pemadaman terus dilakukan baik di darat maupun di udara. (*)