Seorang Jurnalis Perempuan Diperkosa dan Dibunuh Usai Melaporkan Kasus Korupsi

By Hinggar, Senin, 22 Oktober 2018 | 16:40 WIB
Seorang Jurnalis Perempuan Diperkosa dan Dibunuh Usai Melaporkan Kasus Korupsi (apnews.com)

NOVA.id - Sebuah kasus pembunuhan menimpa seorang jurnalis asal Bulgaria.

Wartawan televisi perempuan tersebut ditemukan oleh pihak berwenang pada hari Sabtu di kota Ruse bagian utara dekat perbatasan Rumania.

Diketahui perempuan tersebut bernama Viktoria Marinova (30) dan polisi Bulgaria mengatakan dia telah diperkosa, dipukul, dicekik, dan mayatnya ditemukan di sebuah taman dekat sungai.

 Baca Juga : Unggah Foto Mesra dengan Suami, Soimah Bandingkan dengan Andhika Pratama dan Ussy Sulistiawaty

Penganiayaan dan pembunuhan tersebut terjadi setelah dia melaporkan kemungkinan penyalahgunaan dana Uni Eropa di Bulgaria.

Marinova merupakan direktur TVN, sebuah stasiun TV kecil di Ruse, dan presenter TV untuk program investigasi.

Para rekan wartawan dan pejabat asing merasa terkejut dengan kejadian tersebut.

Baca Juga : Jadi Orang Tua Baru, Pippa Middleton Ajak Putranya Berjalan-jalan Keluar Rumah

Harlem Desir yang menjadi perwakilan dari kebebasan media untuk Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa menuntut untuk dilakukan sebuah penyelidikan secara menyeluruh atas kasus pembunuhan Marinova.

Situs media online investigasi Bulgaria juga menyerukan untuk dilakukan penyelidikan internasional yang independen dan mengatakan bahwa korupsi bisa membahayakan penyelidikan oleh penegak hukum Bulgaria.

Baca Juga : Jadi Diva Top Indonesia, Krisdayanti Terlihat Nyanyi di Panggung Kecil dan Sepi Penonton!

Kepala Jaksa Umum Sotir Tsatsarov mengungkapkan bahwa pihak berwenang belum memiliki petunjuk baru mengenai motif pembunuhan tersebut.

"Pada tahap ini, mari kita berhati-hati, bukan karena kita tidak memiliki sesuatu untuk dikatakan, tetapi karena setiap kata yang diucapkan dengan mudah bisa merusak pekerjaan kita," jelasnya.

Polisi Bulgaria mengungkapkan mempertimbangkan semua skenario yang mungkin dan akan memeriksa kehidupan pribadi dan profesional dari Marinova sebagai prospek.

Baca Juga : Usai Digandeng Sinden, Kini Sule Terciduk Makan Berdua dengan Pedangdut Seksi!

Untuk menghormati Marinova, ratusan warga Bulgaria datang ke Ruse, untuk melayat, menyalakan lilin dan memberikan bunga mawar di sebuah monumen peringatan.

Di ibukota Bulgaria, Sofia, pelayat berkumpul di luar gereja.

Seorang pelayat bernama Kristina Petkov mengatakan bahwa orang Bulgaria kebanyakan tak memercayai pihak berwenang.

Baca Juga : 9 Kalimat Sakti dari Pasangan yang Ditakuti oleh Kaum Laki-laki! Nomor 6 Sering Dilakukan!

"Apapun hasil penyelidikan (dalam kasus kematian Marinova), orang-orang tidak akan mempercayai mereka," jelas Kristina.

Diketahui sebelum menemui ajalnya, Marinova pada tanggal 30 September melakukan penampilan terakhirnya.

Acara yang dibawakannya tersebut dinilai sangat sensitif karena berkaitan terhadap penyalahgunaan dana Uni Eropa.

Baca Juga : Tangisnya Pecah, Hanum Salsabiela Rais Kenang Perjuangannya 11 Tahun demi Miliki Momongan

Pemilik dari situs media investigasi Bivol.bg, Assen Yordanov mengungkapkan bahwa wartawannya juga mendapatkan ancaman keselamatan karena melaporkan korupsi pemerintah.

Kecaman muncul dari berbagai negara, melalui kementerian luar negeri, pemerintah Jerman meminta agar mempercepat penyelidikan dan peristiwa ini bisa mendapatkan titik terang sejelas mungkin.

Baca Juga : Gelar Hanum Rais Terancam Dicabut, Ini 4 Fakta Kasusnya Terkait Ratna Sarumpaet!

Pembunuhan terhadap jurnalis setelah melakukan penyelidikan korupsi pemerintah juga pernah terjadi di Malta dan Slovakia.

Daphne Caruana Galizia dibunuh pada bulan Oktober 2017 dengan bom mobil.

Wartawan Slovakia, Jan Kuciak ditembak mati dengan tunangannya pada bulan Februari, setelah melaporkan hubungan korup antara pejabat Slovakia dan mafia Italia.

Baca Juga : Terseret Kasus Ratna Sarumpaet, Inilah Jejak Karier Hanum Rais: Dokter Gigi Hingga Penulis Novel Populer

Jurnalis Swedia juga pernah mengalami hal serupa, Kim Wall disiksa dan dibunuh selama melakukan perjalanan pribadi dengan kapal selam di bulan Agustus 2017. (*)