Sering Terjadi Pada Perempuan, Ini Cara Hindari Penyakit Ginjal Kronis

By Healza Kurnia, Rabu, 24 Oktober 2018 | 21:30 WIB
Ilustrasi penyakit ginjal kronis (istock)

NOVA.id - Tak berlebihan jika penyakit ginjal kronis (PGK) dinobatkan sebagai the silent killer.

Karena ia bisa “membunuh” kita secara diam-diam, nyaris tanpa memberi kesempatan tubuh untuk menampilkan gejala-gejala tertentu.

Hingga saat penderita mulai menyadari, penyakit ini sudah memasuki stadium lanjut.

Penumpukan limbah tubuh, cairan, dan elektrolit yang membahayakan tubuh sudah sulit dienyahkan.

Tapi, apa PGK betul-betul “berdarah dingin”, dan tidak memberi sinyal agar kita waspada sedikit pun?

Baca Juga : Pasangan Enggan Diajak Berhubungan Intim? Mungkin Ini Penyebabnya!

Sebetulnya ada. Tapi sangat umum.

Bahkan mirip gejala yang kita temukan pada penyakit lain, seperti tekanan darah tinggi, perubahan frekuensi buang air kecil dalam sehari, adanya darah dalam urin, mual, muntah, dan bengkak pada kaki serta pergelangan kaki.

“Meski sangat umum, jika ada gejala seperti itu harus segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jika penyakit ginjal kronis dikenali sejak dini, maka pengobatannya dapat segeradimulai, dan komplikasi akibat penyakit ini dapat dicegah,” ujar dr. Aida Lydia, PhD., Sp.PD-KGH.

Mereka yang menderita diabetes dan hipertensi harus lebih waspada terhadap PGK.

Baca Juga : Hampir Menenggak Racun, Hotman Paris Tak Jadi Bunuh Diri karena Tukang Becak

Pada penderita diabetes, kadar glukosa dalam darah sangatlah tinggi sehingga akan memengaruhi kemampuan ginjal untuk menyaring kotoran dalam darah.

Sedangkan hipertensi akan menghambat proses penyaringan dalam ginjal, sehingga ginjal tidak dapat bekerja dengan baik.

Kondisi tersebut juga akan menekan pembuluh darah kecil dalam ginjal yang akan merusak ginjal.

Karenanya, penderita diabetes dan hipertensi jika menemukan tanda dan gejala tersebut, segeralah mengontrol gula darah, tekanan darah, dan terapkan pola makan sehat sesuai anjuran ahlinya.

Baca Juga : Berkaca dari Titi Qadarsih, Kebiasaan Makan Sepele Ini Picu Kanker Usus!

Saking berbahayanya PGK, ternyata setiap Kamis di minggu kedua Maret seluruh dunia memperingati Hari Ginjal Sedunia?

Momen ini pun digunakan para praktisi kesehatan, baik dokter maupun peneliti, untuk mengampanyekan kewaspadaan terhadap penyakit ginjal, terutama bagi kaum perempuan.

Kenapa perempuan?

Sebab menurut Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), penyakit ginjal kronis (PGK) lebih banyak menyerang perempuan dibandingkan pria.

Baca Juga : Mewah dan Elegan! Kate Middleton Kenakan Perhiasan Favorit Putri Diana Berusia 104 Tahun

“Banyak kondisi kesehatan pada perempuan yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya PGK. Perempuan lebih banyak terkena lupus, adanya eklampsia selama kehamilan, tingginya infeksi saluran kemih akibat struktur anatomi perempuan lebih pendek dari pria, serta tingginya penyakit kanker serviks yang mengakibatkan gangguan fungsi ginjal,” jelas Aida yang juga Ketua Pengurus Besar PERNEFRI dan Ketua Divisi Ginjal Hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.

Celakanya lagi, penderita PGK yang tengah hamil sungguh berisiko tinggi.

Karena bisa memicu pre-eklamsia sang ibu bukannya menyalurkan makanan (protein) tapi justru “menyuapi” racun ke janinnya sendiri.

Baca Juga : Selingkuh Saat Masih Berstatus Suami Nafa Urbach, Zack Lee: Itu Masa Paling Berat dalam Hidup Aku

Selanjutnya, seperti kita tahu, kemungkinan janin meninggal dalam kandungan jadi begitu besar.

“Perencanaan kehamilan yang baik dan pengawasan ketat selama kehamilan dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi selama kehamilan, risiko memburuknya fungsi ginjal ibu, ataupun risiko terhadap janin, misalnya kelahiran prematur ataupun bayi dengan berat badan lahir rendah. Bayi dengan berat badan lahir rendah, berisiko mengalami gangguan ginjal dikemudian hari,” jelas Aida.(*)

(Alvien Cahya)