NOVA.id – Osteoporosis kerap disebut sebagai silent desease (penyakit yang tidak terlihat gejalanya), dan saat diketahui, tulang sudah terlebih dulu patah.
Untuk itulah penyakit osteoporosis ini perlu kita cermati dengan baik Sahabat NOVA.
Menurut dr. Ade Tobing dari Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), ada beberapa hal yang patut kita curigai sebagai tanda-tanda terkena osteoporosis.
Baca Juga : Tajir Melintir dari Lahir, Ini Sisi Lain Ardie Bakrie yang Diungkap Nia Ramadhani
Apabila seseorang pernah mengalami cedera ringan seperti hanya jatuh sedikit namun mengalami patah tulang, kita bisa curiga bahwa orang tersebut terkena osteoporosis.
“Kita itu bisa curiga terhadap seseorang bila patah tulangnya akibat cedera ringan.
Hanya jatuh sedikit saja dia sudah patah. Itu yang mesti kita curiga bahwa dia osteoporsis,” ujar dr. Ade saat ditemui dalam acara ‘Hidup Aktif Cegah Osteoporosis Mulai Dari Saya, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/10).
Baca Juga : Yuk, Bikin Masker Cokelat agar Wajah Flawless, Cocok untuk Kulit Berminyak!
Selain itu, seseorang yang mengalami penurunan tinggi badan juga bisa terindikasi alami osteoporosis Sahabat NOVA.
Bagaimana cara kita mengukurnya?
Caranya dengan melihat apabila tinggi badan menurun 3cm perbulannya, kita perlu curiga ada indikasi terkena osteoporosis.
Baca Juga : Cintanya Pada Nafa Urbach Bertepuk Sebelah Tangan, Sahrul Gunawan: Dia Jinak-Jinak Merpati
Namun yang perlu diperhatikan saat pengukuran tinggi badan yakni, Sahabat NOVA harus menggunakan ukuran dari meteran yang sama tiap bulannya.
“3 cm per bulannya turun kita perlu curiga. Jadi kita perlu curiga dengan ukuran yang sama, dari meteran yang sama,” jelas dr. Ade.
Tanda lainnya kita temukan secara kebetulan seperti batuk yang terjadi cukup lama.
Baca Juga : Tamara Bleszynski Kompak dengan Mantan Suami Datang ke Acara Hallowen Sang Putra
Jika alami ini, ada baiknya coba periksa ke dokter dengan menjalani ronsen untuk mengetahui keadaan tubuh lebih jelas lagi.
Untuk mencegah osteoporosis sebenarnya bisa dilakukan dengan cara bergerak seperti berolahraga.
Baca Juga : Jadi Orang Tua Tunggal, Ini Pesona Putri Desy Ratnasari yang Jarang Terekspos
Namun saat berolahraga juga perlu diperhatikan seberapa kuat kemampuan kita, karena olahraga yang terlalu diforsir juga tidak baik bagi tubuh.
Tak lupa, saat berolahraga, kita perlu untuk tetap mengisi tubuh kita dengan makanan bergizi.(*)