NOVA.id – Umumnya pasangan yang baru menikah memiliki keinginan untuk segera hamil.
Namun, faktanya tak semua pasangan bisa seberuntung itu, bukan?
Kehamilan memang tergantung pada berbagai faktor, yang tidak jarang sulit untuk diprediksi.
Baca Juga : Sarwendah Hamil Anak Kedua, Anak Pertama Ruben Onsu Selalu Lakukan Hal Manis Ini
Namun, ada beberapa cara agar cepat hamil setelah menikah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peluang mendapatkan keturunan.
Perlu diketahui, peluang setiap perempuan untuk hamil adalah 15-25 persen setiap bulannya.
Perempuan berpeluang besar untuk hamil jika berhubungan seks ketika masuk masa subur, yaitu saat ovarium melepaskan sel telur (ovulasi).
Sel telur tersebut akan bertahan hidup selama 12-24 jam setelah dilepaskan.
Baca Juga : Maia Estianty Pakai Mahkota, Lebih Cantik Maia atau Kate Middleton?
Proses ini terjadi sekitar 14 hari setelah hari pertama masa haid, jika seseorang memiliki siklus normal selama 28 hari.
Atau, lebih tepatnya 12-14 hari sebelum hari pertama haid berikutnya bagi yang memiliki siklus haid yang tidak teratur.
Kehamilan terjadi ketika sperma membuahi sel telur dalam masa ovulasi ini.
Namun, meski pasangan berhubungan seks sebelum masa tersebut, sperma yang telah masuk dapat bertahan hidup dalam tubuh hingga tujuh hari.
Setelah mencapai tuba falopi, sperma dapat menunggu hingga sel telur dilepaskan.
Baca Juga : Sama-Sama Catwalk di Jakarta Fashion Week 2019, Begini Perbedaan Gaya Mulan Jameela dan Maia Estianty
Sehingga Sahabat Nova tidak perlu terlalu khawatir meski kesulitan menghitung masa-masa ovulasi.
Meningkatkan kesuburan adalah langkah utama agar cepat hamil setelah menikah.
Selain itu juga harus melakukan beberapa perubahan untuk mempersiapkan tubuh.
Ada trik-trik tertentu yang dapat dilakukan untuk segera mendapatkan buah hati.
1. Teraturlah berhubungan seks
Peluang sperma membuahi sel telur terbilang kecil, yaitu hanya pada 4-5 hari menjelang masa-masa ovulasi dan pada hari ovulasi itu sendiri.
Maka yang bisa dilakukan adalah berhubungan seks dalam periode ini.
Masalahnya, penelitian menemukan bahwa tubuh sering tidak berproses tepat waktu seperti mesin.
Baca Juga : Pasangan Tiba-Tiba Tak Bergairah Bercinta? Yuk, Pahami Sebabnya!
Masa-masa ovulasi dapat bergeser karena banyak faktor seperti stres dan olahraga berlebihan.
Bahkan, jika siklus haid tergolong normal, ovulasi dapat terjadi kapan saja.
Nah, demi mencegah risiko bergesernya waktu ovulasi, disarankan untuk berhubungan seks secara rutin setidaknya 3-4 kali seminggu.
Untuk pria, pastikan memiliki kadar sperma yang cukup.
2. Gaya hidup sehat
Gaya hidup sehat sangat penting saat kita merencanakan kehamilan. Kita dan pasangan disarankan untuk melakukan hal-hal berikut.
Berolahraga teratur dapat meningkatkan tingkat kesuburan. Namun perlu diingat, berolahraga berlebihan dapat berakibat sebaliknya.
Baca Juga : Mudah! 7 Cara Ini Bisa Jaga Kesehatan Mata Kita dari Cahaya Smartphone
Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi.
Menjaga kebersihan makanan dan mencuci tangan secara teratur setelah memasak atau menyiapkan makanan.
Selain itu, periksa kesehatan untuk menemukan kemungkinan halangan untuk mendapatkan keturunan.
Penyakit kronis yang diidap salah seorang pasangan juga dapat memengaruhi peluang hamil.
3. Konsumsi asam folat
Asam folat penting untuk perkembangan janin. Kita disarankan untuk mengonsumsi tablet asam folat selama masa perencanaan kehamilan.
Konsumsi serupa berlanjut setidaknya selama tiga bulan awal kehamilan.
Baca Juga : Sepsis Lebih Mematikan dari Kanker, Cegah dengan Rempah Dapur Ini agar Anak Sehat!
Selain dalam bentuk suplemen, asam folat secara alami banyak terkandung dalam sayuran seperti brokoli, kacang hijau, bayam, kentang, dan sereal.
Asam folat yang cukup diperlukan untuk kesehatan janin.
Para perempuan disarankan untuk mengonsumsi 400 mikrogram asam folat per hari.
4. Hentikan kebiasaan tertentu
Hindari hal-hal atau kebiasaan berikut yang dapat mengganggu dan berbahaya saat kita merencanakan kehamilan, misalnya seperti hal-hal ini.
Merokok, selain berbahaya bagi kesehatan dan mengurangi kesuburan, hentikan juga kebiasaan merokok, karena nantinya dapat membahayakan kandungan.
Baca Juga : Putri Indro Warkop Ungkap Ibunya Perokok Aktif Sampai Divonis Kanker Paru-Paru
Membatasi konsumsi kafein dan hentikan konsumsi minuman keras dan obat terlarang.
Hindari terlalu banyak mengonsumsi vitamin A seperti hati hewan.
Hindari konsumsi daging dan telur setengah matang dan ikan mentah karena berisiko mengandung bakteri, virus atau parasit.
Hindari juga jenis-jenis ikan yang berpotensi mengandung merkuri dan susu yang tidak terpasteurisasi.
Pada intinya, hindari kebiasaan yang membahayakan kesehatan dan menurunkan kemungkinan hamil.
Baca Juga : Lapar di Malam Hari? 7 Makanan Ini Aman Jadi Camilan Saat Diet
5. Cek kesehatan dan imunisasi
Periksakan kesehatan kita dan ambil tes darah untuk mengetahui kemungkinan penyakit yang mengurangi keberhasilan hamil atau berbahaya untuk janin seperti hepatitis B, HIV, sifilis.
Selain itu, pastikan kita telah mendapatkan imunisasi rubella atau campak Jerman untuk menghindari risiko infeksi.
Makin lama masa penantian dan percobaan kita untuk hamil, maka makin keras usaha yang diperlukan untuk hamil.
Baca Juga : Jangan Keliru, Ternyata Orang Dewasa Juga Perlu Diimunisasi, lho!
Berkonsultasilah kepada dokter kandungan tentang cara cepat hamil dan mempersiapkan kehamilan setelah menikah, jika telah lebih dari setahun mencoba mendapatkan keturunan. (*)