Alec Baldwin Pernah Lakukan Labelling Negatif ke Anak, Ketahui Dampak Buruknya

By Hinggar, Sabtu, 3 November 2018 | 15:00 WIB
Alec Baldwin Ditangkap Lakukan Penyerangan, Ini Daftar Masalah Tempramen Buruknya (dailymail.co.uk)

NOVA.id - Kemarin, (02/11) waktu setempat, aktor Alec Baldwin diperiksa setelah diduga lakukan penyerangan terhadap seseorang.

Saksi yang melihat kejadian tersebut mengatakan bahwa mereka sempat berdebat, dan Baldwin bahkan mengeluarkan kata-kata kasar serta melakukan pemukulan.

Setelah selama 2 jam menjalani interogasi, aktor 60 tahun tersebut dibebaskan.

Baca Juga : Menangis, Luna Maya Ungkap Alasan Keluarga Reino Barack Tak Restui Hubungannya

Ternyata ini bukan pertama kalinya untuk Alec Baldwin, ia dikenal memiliki temperamen yang buruk, bahkan kata kasar yang diucapkannya itu juga dilakukan terhadap anaknya.

Ia pernah menyebut sang putri dengan kata 'babi'.

Tapi tahukah Sahabat NOVA, ada dampak buruk yang bisa didapatkan oleh seorang anak karena sebuah sebutan, atau labelling.

Baca Juga : Selingkuh dengan Alice Norin, Skandal Mantan Adik Ipar Irwan Mussry yang Tampan dan Kaya Raya

Orang tua terkadang memang tanpa sadar mengucapkan kata negatif pada sang anak.

Padahal ucapan tersebut mungkin akan menyakiti hati sang anak.

Bahkan, dengan labelling bisa membuat anak memiliki persepsi atau konsep diri sesuai dengan apa yang diucapkan.

Baca Juga : Pilu! Tangis Anak Korban Pesawat Lion Air JT 610: Nanti yang Jagain Aku Siapa Pa?

Misalnya saat anak diberi label 'nakal' atau 'bodoh', maka mereka juga bisa mengidentifikasikan mereka adalah anak nakal atau bodoh.

Untuk itu berhenti melakukan label negatif untuk anak kita.

Dalam sebuah kampanye #LovingNotLabelling yang diadakan Nakita.id, seorang psikolog anak memberikan tips untuk meninggalkan kebiasaan tersebut.

Baca Juga : Delapan Kostum Halloween Artis Luar Ini Bikin Pangling, Siapa Saja?

"Pertama harus kenal dulu, siapa sih anak kita secara detail. Kedua, pahami kebiasaan anak. Nah, jika sudah kenal dan paham maka akan lebih mudah untuk menyayangi. Sehingga akhirnya bisa menjadi bentuk konkrit menyayangi tanpa me-labelling," ujar psikolog anak, Erfianne S. Cicilia, S.Psi"

Mulai sekarang stop lakukan labelling negatif untuk anak. (*)