NOVA.id – Setiap perempuan pasti punya rutinitas tersendiri untuk melakukan perawatan kulit.
Apalagi bagi perempuan yang sedang hamil.
Karena perubahan hormon saat hamil bisa menimbulkan permasalahan kulit seperti jerawat, stretch mark, dan masalah kulit lain.
Baca Juga : Gading Marten-Gisel Cerai, Nikita Mirzani: Kalau Ketemu di Tempat Disko Terus
Namun, perempuan yang sedang mengandung tentu tak boleh sembarangan menggunakan ragam porduk perawatan kulit.
Salah-salah pemilihan produk, tentu bisa berpengaruh pada janin yang dikandungnya.
Ada beberapa produk perawatan kulit yang dilarang dermatolog untuk digunakan oleh perempuan hamil, dilansir dari Parent Herald.
Baca Juga : Plaza Senayan Beauty Week 2018 Kembali Hadir untuk Perempuan Indonesia
Salah satunya, yakni produk anti aging.
Alasannya, karena produk anti aging ini mengandung retinoid yang bisa mengakibatkan deformasi wajah pada si jabang bayi.
Seorang dermatolog, Dr. Whitney Bowe pun menegaskan, untuk perempuan yang sedang mengandung sebaiknya menghindari produk anti penuaan dini.
Baca Juga : Sah Jadi Suami Istri, Paula Verhoeven dan Baim Wong Kumpul Bersama Mantan Pacar
Tak hanya itu, obat jerawat yang mengandung benzoyl peroxide dan salicylic acid pun perlu dihindari oleh perempuan hamil, sekalipun muncul jerawat.
Di luar sana, imbuh Dr. Whitney, banyak pakar kecantikan yang kurang memerhatikan bahaya dari dua kandungan tersebut pada ibu hamil.
Baca Juga : Tak Hanya Satu, Ini Dua Perempuan Seksi yang Disebut Picu Gisel Ceraikan Gading
Sehingga amannya, kita lebih baik tak menggunakan produk anti aging ataupun obat jerawat yang mengandung benzoyl peroxide dan salicylic acid itu tadi.
Sahabat NOVA bisa melakukan perawatan kulit sederhana seperti membersihkan wajah, mencuci wajah, serta menggunakan pelembap alami.
Baca Juga : Bak Pinang Dibelah Dua, Cindy Fatika Sari Wariskan Kecantikannya pada Syaira
Intinya, jangan sembarangan mengaplikasikan produk perawatan kulit, karena kandungan produk tersebut bisa menyerap ke dalam pori-pori kulit hingga masuk ke aliran darah.
Hal inilah yang ditakutkan bisa memengaruhi pada perkembangan janin. (*)
Source | : | parent herald |
Penulis | : | Alfiyanita Nur Islami |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR