Karena perjuangan dan dedikasinya, Maria diberi gelar Pahlawan Pergerakan Nasional dari pemerintah Indonesia pada 20 Mei 1969 silam.
Maria kecil menghabiskan sebagian besar waktunya di Minahasa Utara.
Lahir dari pasangan Maramis dan Sarah Rotinsulu, Maria merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.
Namun pada usia enam tahun, Maria Walanda Maramis harus menjadi yatim piatu lantaran kedua orang tuanya jatuh sakit dan meninggal.
Maria kecil dan kedua saudaranya kemudian diasuh oleh sang paman dan dibawa ke Maumbi.
Baca Juga : Hari AIDS Sedunia, Pangeran Harry Rupanya Pernah Lakukan Tes HIV Beberapa Tahun Silam
Bersama kakak perempuannya, Anatje, Maria kemudian disekolahkan sang paman di Sekolah Melayu.
Sekolah Melayu tersebut merupakan satu-satunya pendudukan resmi yang diterima Maria dan Anatje.
Pasalnya saat itu perempuan diharapkan untuk menikah dan mengasuh keluarga mereka.
Saat beranjak dewasa, Maria Walanda Maramis pindah ke Manado dan mulai menulis opini di surat kabar Tjahaja Siang.
Maria menuliskan soal pentingnya peran ibu dalam keluarga.
Baca Juga : Sahabat Dekat Putri Diana, Sarah Ferguson Ungkapkan Apa yang Mungkin Dikatakan Lady Di untuk Menantunya
KOMENTAR