Bahkan PIKAT juga memiliki beberapa cabang di Jawa, seperti di Batavia, Bogor, Bandung, Cimahi, Magelang, dan Surabaya.
Hampir satu tahun berdiri, PIKAT kemudian membuka sekolah di Manado pada 2 Juni 1918.
Hingga Maria meninggal pada 22 April 1924 di Maumbi, ia tetap aktif menjalankan PIKAT.
Untuk mengenang jasanya, pemerintah di Manado membangun Monumen Pahlawan Nasional Maria Walanda Maramis di Desa Maumbi, Kecamatan Kalawat.
Baca Juga : Souvenir Pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra, Berikan Koin Perak Sebagai Souvenir
Soal pembangunan monumen tersebut, diungkapkan kakak perempuan Maria, Anatje.
"(Monumen) Ini dibangun pada 8 Maret 1987 saat kepemimpinan Gubernur Rantung," ujar Anatje pada Jumat (26/2/2016), seperti dikutip dari TribunManado.co.id.
Saat diwawancarai TribunManado.co.id, Anatje memang tinggal di tempat peristirahatan terakhir Maria.
Jadi ia mengetahui bagaimana proses pembangunan Monumen Pahlawan Nasional Maria Walanda Maramis.
Baca Juga : Di Makam Sang Ayah, Luna Maya Ungkap Sosok Pahlawan Bagi Dirinya
Tak hanya di Maumbi, patung Maria juga didirikan di Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Sosok Maria Walanda Maramis, Ibu Sejati Indonesia yang Jadi Google Doodle Hari Ini".
KOMENTAR