NOVA.id – Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun 2018 dan sepanjang tahun ini beragam peristiwa terjadi.
Yang paling anyar adalah tsunami yang terjadi di Banten dan sekitarnya. Korban tsunami Selat Sunda ini hingga Senin (24/12/18) tercatat 281 orang meninggal dunia.
Sebelumnya, beberapa bencana alam telah terjadi di bumi Indonesia. Berikut 5 bencana alam terdahsyat yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2018.
Tsunami Selat Sunda menerjang Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/18) malam.
Seperti yang NOVA.id kutip dari Kompas.com, BMKG melalui twitnya awalnya menyatakan fenomena tersebut bukan tsunami melainkan gelombang tinggi.
Namun, dalam siaran persnya, setelah melihat data dari empat stasiun pengamatan, BMKG menyebut gelombang tersebut termasuk tsunami.
Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.
Hingga hari Senin, 24 Desember 2018, 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, dan 57 hilang.
Band Seventeen dan grup komedi Jigo yang tengah mengisi acara di Tanjung Lesung juga menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Baca Juga : Update Tsunami Banten: 281 Meninggal, 1.016 Luka-Luka, dan 57 Hilang
Gempa berkekuatan 6 SR dengan kedalaman 10 km dari permukaan laut mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/09/18) silam pukul 14.00 WIB.
Tak lama kemudian, terjadi kembali gempa dengan kekuatan yang lebih besar, yakni 7,4 SR dengan kedalaman yang sama, 10 km di jalur sesar Palu Karo.
Setelah gempa terjadi, tsunami dengan ketinggian mencapai 6 meter menghantam Kota Palu dan Kabupaten Donggala pada pukul 17.22 WIB.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat di BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (11/10/18), korban meninggal terdiri dari Kota Palu 1.663 orang, Donggala 171 orang, Sigi 223 orang, Parigi Moutong 15 orang dan Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Baca Juga : Ini Foto dan Video Pasca Gempa dan Tsunami yang Terjadi di Palu dan Donggala
Bencana alam berupa gempa bumi berkekuatan 7 SR mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu 5 Agustus 2018 lalu.
Keterangan dari Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat di BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, disebutkan jumlah korban jiwa meninggal dunia sebanyak 564 orang dan paling banyak berasal dari Kabupaten Lombok Utara, yaitu 467 orang.
Sedangkan kabupaten Lombok Barat sebanyak 44 orang meninggal dunia dan 31 orang meninggal dunia di Kabupaten Lombok Timur.
Selain itu, BNPB mencatat terdapat 42.239 rumah dan 458 unit sekolah yang mengalami kerusakan.
Baca Juga : Sumbang Lombok, Kaus Jonatan Christie Ini Terlelang dengan Harga Fantastis!
Dikutip dari Kompas.com, setelah beberapa waktu mengalami penurunan aktifitas vulkanik, Jumat (6/4/2018) petang, gunung Sinabung kembali meletus dengan tinggi kolom abu lebih dari 5.000 meter.
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) dan Pos Pengamatan Gunung api Sinabung melaporkan, terjadi luncuran awan panas sejauh 3.500 meter ke arah ke tenggara dan selatan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, letusan melontarkan abu vulkanik dan material piroklastik dengan tekanan kuat berwarna abu-abu gelap disertai awan panas.
Tidak ada korban jiwa karena di daerah zona berbahaya sudah kosong dari aktivitas masyarakat.
Baca Juga : Akibat Erupsi Gunung Sinabung yang Dahsyat, Desa-Desa Ini Harus Rela Bergelap-gelapan
Awal tahun 2018 Indonesia diguncang gempa berkekuatan 6,1 SR yang terjadi di barat daya Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (23/01/18).
Guncangan gempa Lebak, Banten tersebut pun terasa sampai Jakarta.
Akibat dari gempa tersebut, sebanyak 2.760 unit rumah rusak; 291 rumah rusak berat, 575 rusak sedang, dan 1.894 rusak ringan.
Seperti yang NOVA.id kutip dari Tribunnews.com, selain rumah terdapat kerusakan bangunan lainnya meliputi 7 unit fasilitas peribadatan, 2 unit fasilitas kesehatan, 17 unit fasilitas pendidikan, 6 unit kantor atau gedung pemerintahan, dan 63 unit fasilitas umum.
BNPB menaksir kerugian mencapai ratusan miliar rupiah.
Selain menimbulkan kerusakan materi, gempa ini juga menyebabkan 1 orang tewas.(*)
KOMENTAR