NOVA.id - Rasa duka kini menyelimuti vokalis kondang, Ifan Seventeen yang ditinggalkan sang istri tercinta, Dylan Sahara untuk selama-lamanya.
Saat band Seventeen mengisi panggung Gathering PLN UIT JBB di Tanjung Lesung Beach Resort, Dylan Sahara ternyata menjadi salah satu korban tak selamat usai diterjang tsunami Banten pada Sabtu (22/12) malam.
Semasa hidup, diketahui Ifan Seventeen sempat mewujudkan keinginan terakhir sebelum Dylan Sahara meninggal dunia.
Baca Juga : Dikabarkan Lamar Syahrini, Konglomerat Malaysia Adey Syafrien Pamer Foto Nikahan Hari Ini!
Tepatnya 7 minggu lalu, Ifan Seventeen dan Dylan Sahara baru saja menjejakan kaki di Santorini, Yunani.
Rupanya mengunjungi kota dengan bangunan serba putih di bibir tebing ini menjadi mimpi dari Dylan Sahara sejak lama.
Santorini memang dikenal menjadi salah satu destinasi wisata yang romantis dan memiliki pemandangan ke arah pantai lepas yang luar biasa.
Baca Juga : Syahrini Dikabarkan Dilamar Pengusaha Kaya Malaysia, Adey Syafrien: Sebarkan Itu Semua Fitnah!
"Hai, Gadis Santorini..
Ini dream comes truenya dia banget nih," ujar Ifan Seventeen dalam Instagram Storynya beberapa waktu lalu.
Ifan menunggah kebahagiaannya bersama sang istri selama berjalan-jalan di kota Santorini yang sudah menjadi mimpi Dylan Sahara sedari dulu.
Baca Juga : Dikabarkan Nikah Diam-diam, Bule Pacar Aura Kasih Blak-blakan: Bayi Ku
Semakin terasa penuh kenangan, Ifan Seventeen dan Dylan Sahara rupanya bertolak ke Santorini untuk merayakan ulang tahun pernikahan yang kedua.
Diketahui Ifan Seventeen dan Dylan Sahara menikah pada tahun 2016 silam.
Dua tahun bersama, rumah tangga Ifan Seventeen dan Dylan Sahara tak pernah dibumbui gosip miring.
Baca Juga : Komentari Marsha Aruan Cuci Piring di Apartemen El, Maia Estianty Tes Calon Menantu?
Pilu, Ifan Seventeen justru harus merelakan kepergian sang istri akibat bencana tsunami Banten.
Sahabat NOVA, kita doakan semoga almarhum Dylan Sahara mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya serta Ifan Seventeen dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. (*)
Source | : | |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR