NOVA.id - Tahun 2018 ini menjadi tahun perempuan banyak menjadi pemimpin di Indonesia, salah satunya Ratu Tisha Destria.
Ya, Tisha - biasanya disapa, menjadi topik pembicaraan hangat, karena perempuan kelahiran 1985 ini menjabat jadi Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Sepak terjangnya di dunia bola pun sudah tak diragukan lagi, karena ia sudah menggelutinya sejak duduk di bangku sekolah dulu.
Baca Juga : Batu Nisan Bani Seventeen Sempat Dikabarkan Hilang, Ini Penjelasan Sang Istri!
Penasaran seperti apa sepak terjangnya Tisha di dunia bola?
Berikut rangkumannya.
Memulai di SMA
Saat Tisha duduk di bangku Sekolah Menengah ke Atas (SMA) di SMA 8 Jakarta, ia memilih menjadi manajerial tim sepakbola sekolahnya itu.
Tanpa disangka. Tisha berhasil meloloskan timnya di setiap pertandingan antarsekolah.
Kepintarannya dalam mengatur strategi itu pun diakui oleh teman-temannya.
Baca Juga : Pagi Ini, Gempa Bumi Magnitudo 7,1 Melanda Wilayah Sulawesi Utara
Lulusan Matematika
Walau menyukai bola, Tisha ternyata juga menyukai matematika yang membuatnya masuk ke Institut Teknik Bandung.
Ia pun dikenal sebagai sosok tauladan yang memiliki banyak inovasi untuk dunia matematika.
Akan tetapi, sembari menekuni kuliahnya itu, ia juga aktif menjadi manajer tim sepak bola ITB.
Lagi dan lagi, Tisha pun berhasil memenangkan beragam pertandingan.
Baca Juga : Menikah, Miley Cyrus dan Liam Hemsworth Gelar Pesta Sederhana
Pendiri Lab Bola
Kesukaannya terhadap bola terus berlanjut sampai Tisha lulus kuliah, yang kemudian ia mendirikan Lab Bola.
Ini merupakan sebuah provider analitik data mengenai sepak bola di Indonesia dan dunia, yang jadi perhatian PSSI.
Baca Juga : Mistis, Dewi Perssik Dipelet Hingga Wajahnya Gosong, Sembuh setelah Minum Urin Ibunda!
Sekjen PSSI
Siapa sangka, konsistensinya dalam dunia bola mengantarkan Ratu Tisha menjabat sebagai Sekjen PSSI.
Di tahun 2017 lalu, Tisha pun terpilih untuk memegang jabatan hingga 2020, yang membawa Tim Nasional Indonesia memang dalam beberapa pertandingan. (*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR