NOVA.id - Tahun 2019 adalah tahun politik, jadi wajar jika suatu saat kita akan berhadapan dengan black campaign.
Menurut Stepi Anriani, dosen di Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan pemerhati keamanan nasional, black campaign itu kadang datang tanpa disadari sehingga membingungkan kita sebagai orang awam.
"Hal paling berbahaya kalau kita menelan informasi berbau black campaign secara mentah-mentah, akan membuat kita jadi apatis dalam berpolitik," ujarnya.
Baca Juga : Dinikahi Pangeran Bali 8 Tahun Silam, Happy Salma Anggun Berbalut Kebaya dan Lipstik Merah Cetar!
Apa akibatnya?
Tak bisa berpikir jernih saat menentukan pilihan.
Bahkan bisa tak peduli dengan pemerintahan di masa yang akan datang jika calon pemimpin yang terpilih bukan jagoannya.
Baca Juga : Diiringi Air Mata, Tarra Budiman Bagikan Detik-Detik Kelahiran Putri Pertamanya!
"Bisa juga berujung pada pudarnya nasionalisme, karena seakan kita merasa dibohongi dengan elit pemimpin yang sedang berkuasa," tegas Stepi.
Agar tak kena black campaign, kenali ciri-cirinya.
Salah satunya berupa berita atau pesan yang isinya menyerang atau menjatuhkan calon pemimpin, terutama jika beredar menjelang pemilu.
Untuk itu, jangan malas mengecek kebenaran informasi itu dari media mainstream seperti koran, majalah, dan TV yang terpercaya.
Baca Juga : Liburan Bersama Anak Tirinya, Kartika Putri Curhat Alami Kesulitan! Ada Apa?
Langkah lain, tahan jempol untuk tidak meneruskan informasi berbau black campaign yang kita dapat dari media sosial maupun aplikasi pesan ke orang lain.
"Biarkan informasi itu putus di kita. Supaya tak semakin banyak orang yang termakan jahatnya black campaign," kata Stepi.
Setuju!
Informasi lengkap terkait perempuan memilih ini bisa Sahabat NOVA lihat di Tabloid Nova edisi 1610.(*)
Bagus Septiawan
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR