“Begini, okelah dia merangkap jadi ayah dan ibu. Tapi sebenarnya enggak harus benar-benar begitu.
Untuk membantu dia menghadirkan role model peran ayah, masih ada kakeknya, pamannya. Kalau lengkap, kan, pas anaknya ada masalah, satunya marah, satunya ngediemin.
Nah, ini si ibu jadinya harus tegas, tapi bisa juga menunjukkan kasih sayang. Tapi kalau peran-peran umum, gimana, sih, karakter laki-laki yang diharapkan dari masyarakat, itu harus (dijelaskan) lewat cara yang lain,” bilang Ika.
Baca Juga : Annisa Bahar dan Ratna Pandita Laporkan Pedangdut Berinisial LL
Gampangnya begini.
Kita tidak perlu jadi ibu yang macho kalau memang kita adalah orang yang lembut.
Karena si ibu tetap harus jadi diri sendiri, meski tak ada suami.
Yang penting, anak mendapat cukup kasih sayang, tahu peran ayah seperti apa, dan memperoleh didikan yang baik.
Baik artinya?
Baca Juga : Presiden Jokowi Direncanakan Hadiri Dhaup Ageng di Pura Pakualaman
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR