NOVA.id – Fotografer asal India, Paulomi Basu, ingin membantu mengakhiri tradisi Chaupadi yang sudah mengakar kuat di wilayah pedesaan di Nepal dengan cara melalui serial fotonya yang berjudul A Ritual of Exile.
Baca Juga : Kisah Pilu Almarhum Adi Firansyah: Tanah Kuburan Belum Kering, Mantan Istri Sudah Ributkan Warisan!
Seperti yang NOVA.id lansir dari nationalgeographic.grid.id, tradisi Chaupadi sendiri merupakan tradisi yang mendorong perempuan yang sedang mengalami menstruasi hidup terisolasi dan disiksa dengan alasan adat dan agama.
Baca Juga : Ringgo Curhat Hidupnya Berbeda 180 Derajat, Dihormati di Film, Ternyata Begini Kenyataannya
Mengerikan, foto-foto yang diambil Basu memperlihatkan bagaimana para perempuan yang sedang menstruasi harus bertahan selama satu minggu setiap bulannya dalam sebuah tempat tak layak.
Mereka diasingkan ke dalam hutan atau ke tempat tak layak. Karena tradisi ini, banyak perempuan yang meninggal dunia.
Tradisi Chaupadi menyebutkan bahwa perempuan dianggap kotor dan dikhawatirkan membawa bencana alam yang dapat berdampak buruk untuk manusia, lahan, dan ternak saat menstruasi.
Sehingga, perempuan yang sedang menstruasi harus diasingkan ke tempat yang tak layak seperti gudang atau ke dalam hutan lalu bertahan di sebuah gubuk seadanya.
Hal ini menyebabkan kematian pada perempuan karena suhu yang panas, sesak napas akibat menghirup asap api unggun, digigit ular kobra, bahkan sering pula menjadi korban pemerkosaan.
Meskipun praktek Chaupadi dinyatakan ilegal oleh Mahkamah Agung Nepal sejak 2005, nyatanya, wanita yang dipotret Basu seolah-olah sudah terlatih untuk menerima tradisi ini tanpa komplain.
Baca Juga : Nikah Mudanya Sempat Jadi Kontroversi, Rumah Anak Ustaz Arifin Ilham Sangat Sederhana dan Nyaman!
"Sayangnya, jalan menuju revolusi tak akan mudah," pungkas Basu.(*)
KOMENTAR