NOVA.id - Bencana tsunami Selat Sunda (22/12) memang sudah lama terjadi.
Namun buat Subandi (35), warga kampung Way Mulih, wilayah Lampung Selatan, tragedi yang menerjang hingga pesisir pantai wilayah Banten itu pun seolah baru saja terjadi.
Bukan hanya rumah dan kampungnya yang luluh lantak, ibu, istri, dan anak bungsunya juga wafat bersama ratusan korban jiwa lain.
Dengan wajah sendu, sesekali tak bisa menahan air mata, lelaki yang sehari-harinya menjadi nelayan itu pun bercerita kepada NOVA.
Baca Juga : Dituding Incar Harta Sule, Naomi Zaskia Akui Bisa Jatuh Hati pada Sang Komedian karena Hal Ini!
Malam itu langit cerah.
Setelah makan malam, sekitar jam 8 saya main ke rumah teman.
Ngumpul-ngumpul saja, sih.
Baca Juga : Wakili Generasi Muda Agnez Mo Datang ke Istana, Ini yang Disampaikan Pada Presiden Jokowi
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR