NOVA.id - Gunung Anak Krakatau yang beberapa waktu yang lalu mengalami erupsi telah mengalami penurunan ketinggian daripada sebelumnya.
Gunung Anak Krakatau awalnya mencapai 338 mdpl sebelum terjadi tsunami akhir tahun 2018 lalu, tetapi kini tingginya hanya mencapai 110 meter di atas permukaan laut.
Kondisi terkini dari Gunung Anak Krakatau pun terlihat berbeda dari sebelumya.
Baca Juga : Nikah Lagi, Mantan Suami Elly Sugigi dan Istrinya yang 15 Tahun Lebih Tua Suka Pamer Kemesraan!
Air laut di dekat gunung menjadi berwarna orange kecoklatan.
Video terakhir dari kondisi Gunung Anak Krakatau ini diunggah oleh Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Nugroho pada Sabtu (12/01).
Tubuh Gunung Anak Krakatau pun telah banyak berubah dari sebelumnya.
Baca Juga : Dihujat Warganet Gara-Gara Giorgino Abraham, Inilah yang Dilakukan Irish Bella
Dalam unggahan Sutopo, ia juga menjelaskan kenapa air yang ada di dekat Gunung Anak Krakatau menjadi berwarna orange kecoklatan.
Hal ini disebabkan karean kandungan zat besi yang cukup tinggi keluar dari kaawh dan larut dan bergabung dengan air laut.
Kondisi Gunung Anak Krakatau pada 11/1/2019 yang didokumentasikan. @EarthUncutTV. Warna orange kecoklatan adalah hidrosida besi (FeOH3) yang mengandung zat besi tinggi yang keluar dari kawah dan larut ke dalam air laut. Tubuh Gunung Anak Krakatau telah banyak berubah. pic.twitter.com/ZnvEVngYv5
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) January 12, 2019
Baca Juga : Sempat Dikabarkan Menikah, Afgan dan Rossa Pamer Foto Mesra di Tokyo
Tetapi sebuah fakta lainnya muncul, Gunung Anak krakatau yang terlihat landai terus tumbuh dari waktu ke waktu.
Hal ini terlihat dari citra satelit LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional).
Gunung Anak Krakatau seakan bisa memulihkan dirinya dengan mengeluarkan material vulkanik di sekitar kawah, sehingga bagian yang longsor kembali muncul ke atas permukaan air. (*)
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR