NOVA.id - Bercinta sudah dilakukan setiap hari, hubungan pun rasanya sudah semakin harmonis.
Akan tetapi kenapa, ya, masih ada yang mengganjal di antara hubungan kita dan pasangan sehingga membuatnya sedikit kurang bahagia?
Nah, mungkin ini saatnya kita berkenalan dengan bahasa cinta.
Baca Juga : Dari Ahok sampai Gisel, Kenapa Banyak Artis dan Figur Publik Putuskan Bercerai?
Yup! Walau komunikasi via WhatsApp atau sejenisnya sudah berlangsung lancar, bercinta pun sudah sering dilakukan, belum tentu kita sudah melengkapi bahasa cinta kita dan pasangan.
Bahasa cinta ini mungkin masih terdengar asing di telinga kita, padahal inilah yang jadi syarat penting sebuah hubungan bisa bahagia!
Dr. Gary Chapman sebagai konsultan pernikahan dari Amerika Serikat dalam teorinya di The 5 Love Language (Lima Bahasa Cinta) menjelaskan, bahasa cinta itu adalah cara bagaimana setiap orang mengekspresikan kebutuhan cintanya pada orang lain dalam hubungan.
Baca Juga : Ayah Puput Nastiti Devi Akui Putrinya akan Dipinang Ahok, Kapan Pernikahan Digelar?
Kebutuhan tersebut pun dinilai penting karena bisa membuat orang merasa dicintai oleh pasangan.
Setiap manusia memiliki kebutuhan bahasa cinta berbeda-beda sehingga memahami bahasa cinta menjadi sebuah keharusan untuk mempertahankan rumah tangga.
Jika tidak, salah komunikasi bahasa cinta itu sendiri bisa membuat hubungan pernikahan tak harmonis bahkan bisa bercerai.
Baca Juga : Cekcok hingga Rusak Tas Kosmetik Istri Siri, Sandy Tumiwa Dipolisikan
Namun memang, mengenal bahasa cinta pasangan pun membutuhkan adaptasi selama 1-3 tahun, bahkan lebih.
"Memahami seseorang itu seharusnya tidak dilakukan terburu-buru, semuanya butuh waktu dan proses," ujar Lex dePraxis sebagai Relationship Coach di KelasCinta.com.
Bahasa cinta sendiri memiliki lima bentuk, yakni pujian, waktu berkualitas, hadiah, perilaku, dan sentuhan fisik.
Setiap orang memiliki bahasa cinta yang berbeda-beda, sehingga kita butuh mengenal pasangan lebih jauh untuk mengetahui bahasa cinta pasangan.
Apakah mereka lebih suka mendengar pujian, mendapatkan waktu yang kita sediakan, hadiah, perilaku menolong, atau sentuhan fisik dari kita?
Kalau kita tidak mengetahui bahasa cinta pasangan, maka akan terjadi miskomunikasi yang berisiko membuat pasangan tidak merasa dicintai.
Baca Juga : Tak Cuma Taman Nasional Komodo, 5 Taman Nasional Ini juga Cantik!
Hal ini pun bisa kita ketahui dengan proses perkenalan yang lebih panjang sebelum memutuskan menikah, termasuk ketika proses pacaran.
“Pernikahan itu kan masanya panjang dengan ujian saat waktu pacaran jadi seharusnya kita bisa memahami kecocokan masing-masing.” jelasnya.
Masa pacaran memang menjadi akar saling memahami untuk meneruskan hubungan ke jenjang pernikahan.
Setiap ujian yang dihadapi akan membuat kita saling mengenal kekurangan dan kelebihan pasangan.
Tak hanya itu, kita pun bisa semakin memahami kebutuhan cinta diri kita sendiri.
Setuju! (*)
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR