3. Membangun suasana positif
Yang tak kalah penting, membangun suasana positif. Kata-kata yang bernada marah, kata-kata yang menggambarkan ibu yang stres atau depresi, atau keluhan akibat banyaknya masalah, sebaiknya jangan diucapkan di "depan" janin.
Begitu juga dengan para calon ayah. Sebaiknya hindari berkeluh kesah dan hindari kata-kata bernada marah di depan istri yang sedang hamil.
"Ungkapkan perasaan yang positif, karena ini akan membangun basic trust antara janin dengan orang tua, sehingga janin akan lebih mudah membangun rasa percaya di kemudian hari,"
Baca Juga : Tak Cuma Sayur dan Buah, Ini 6 Komponen yang Harus Ada Dalam Makanan Si Kecil
Nada sedih, misalnya, akan terasa emosinya dan bisa pula memengaruhi janin. Akibatnya, anak kelak bisa tumbuh sebagai anak yang mudah cemas, hiperaktif (misalnya kalau ibu punya banyak masalah), dan sebagainya.
Kemampuan bicara juga akan terbantu jika sejak janin, anak mulai diajak berkomunikasi.
"Ucapkan segala seuatu dengan kebahagiaan, dengan kebanggaan akan kehadiran si kecil. Nuansa bahagia yang dilontarkan suami-istri akan memberi efek positif pada janin.
Ia akan lebih tahan banting (survive), fighting spirit-nya pun akan lebih. Ini akan kelihatan di usia-usia awal."
Baca Juga : Pulang Liburan dari Amerika, Maia Estianty Siap Dukung Anak-anaknya
Jika kepribadian calon ibu dan calon ayah positif, pasangan suami-istri siap menerima kehamilan, ditambah suami selalu memberikan dukungan positif, janin pun mendapat banyak efek positif.(*)
KOMENTAR