Atau, kurangnya waktu untuk istirahat, menyempatkan waktu berdua bersama pasangan, membagi kasih sayang antara kakak dan adik nantinya, pengasuhan kedua anak, maupun kondisi pernikahan.
“Tentunya setiap keluarga memiliki kondisi yang berbeda-beda, jadi disesuaikan dengan situasi keluarga masing-masing. Lagipula, apakah memang ada kondisi yang membuat hal ini harus dilakukan secara terburu-buru?,” ujar Sri Juwita Kusumawardhani, psikolog, dosen, dan Pendiri Komunitas Cinta Setara.
Dan jangan sampai kita terburu-buru menambah anak hanya karena tuntutan lingkungan.
Pastikan seluruh aspek dalam kehidupan berkeluarga sudah dipertimbangkan secara matang.
Sehingga siap menghadapi tantangan-tantangan baru sebelum akhirnya memutuskan untuk menambah anak.
Demi kebahagiaan keluarga kita, menunda punya anak kedua atau ketiga tak ada salahnya sampai benar-benar siap.
Sabar, ya. (*)
Maria Ermilinda Hayon
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR