“Pada saat tersebut (melihat jerawat), kebanyakan orang merasa dirinya harus melakukan sesuatu.
Orang-orang yang suka memencet jerawat merasa jika ia telah mengobatinya kulitnya,” jelasnya.
Seorang peneliti otak atau neuroscientist di Icahn School of Medicine, di New York, Heather Berlin menegaskan, memencet jerawat bisa melepaskan dopamine yang membuat kta merasa bahagia.
“Nafsu memencet jerawat akan diikuti perasaan lega setelah melakukannya,” imbuhnya.
Baca Juga : Tak Terdengar Kabarnya, Begini Kehidupan Baru Lisa Face Off yang Disiram Air Keras
Beberapa orang yang memiliki kebiasaan ini akan sulit mengontrol diri untuk tidak memencet jerawatnya.
Namun, kebiasaan ini tentu bukanlah kebiasaan yang baik.
“Ada spektrum perilaku yang lebar dalam diri, mulai dari dorongan yang normal untuk mengutak-atik jerawat hingga kelainan seperti acne excoriee dan excoriation disorder,” ungkapnya.
Bagi kebanyakan orang, tindakan ini sangat menyenangkan sehingga tidak ada dorongan untuk berhenti.
Apakah Sahabat NOVA miliki kebiasaan di atas?(*)
Source | : | Refinery29 |
Penulis | : | Alfiyanita Nur Islami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR