Menurut Vision Times, penggunaan mortar ketan menjadi lebih berkembang setelah dinasti Song dan Yuan.
Dr. Zhang menilai mortar ini sangat kuat, dan lebih tahan air daripada mortar kapur tradisional.
Baca Juga : Hidup Sendiri, Ustad Maulana Kenang Pesan Terakhir Sang Istri, Sambil Genggam Tangan dan Ucap Hal Ini!
Dalam penelitian Dr. Zhang, ia menguji mortar kapur dengan jumlah ketan yang berbeda untuk memeriksa kinerjanya dibandingkan dengan mortar kapur tradisional.
Dari tes tersebut didapatkan, mortar ketan memiliki sifat fisik yang lebih stabil, memiliki penyimpanan mekanik yang lebih besar, dan lebih kompatibel, yang membuatnya menjadi mortar restorasi yang cocok untuk pasangan bata kuno.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Suar.id |
Penulis | : | Alfiyanita Nur Islami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR