NOVA.id - Memiliki anak kembar memang terkadang dianggap sebagai anugerah yang menggemaskan.
Bahkan saking gemasnya, tak jarang para orang tua akhirnya sering memberi mereka pakaian yang sama, mainan yang sama, atau mengajak mereka melakukan aktivitas yang sama dengan tujuan membangun kekompakan.
Padahal tahukah Sahabat NOVA kalau kita justru tidak boleh memperlakukan anak kembar kita dengan cara yang identik dan seragam?
Baca Juga : Ciptakan Kreasi Kue Terbaik bersama Rich’s dan Simak Tips Cerdik ala Chef Nina Bertha, yuk!
Lantas, bagaimana cara tepat mengasuh dan membesarkan anak kembar?
Menurut psikolog Regina Naisa Pohan, M.Psi., Psikolog., meski dilahirkan bersamaan dan merupakan anak kembar, mereka tetaplah merupakan dua individu yang berbeda!
Jadi, bakal lebih bijak kalau kita sebagai orang tua bisa memperlakukan mereka sesuai dengan kepribadiannya masing-masing, sehingga tak perlu harus selalu seragam!
Baca Juga : Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Ternyata Tak Tinggal Serumah, Begini Kesaksian Tetangganya
Perlu diketahui, dalam membesarkan anak kembar, ada sebuah kecenderungan untuk bersaing dalam mendapatkan perhatian dari orang dewasa.
Biasanya, salah satu di antara mereka juga cenderung berperan sebagai pemimpin bagi saudara kembarnya.
Pertanyaannya, cara pengasuhan apa yang paling tepat mengasuh si kembar?
Baca Juga : Masakan Selebgram: Tasya Kamila Buat Menu Berbahan Pisang, Ini Dia Resep Cheesy Nutella Banana
“Bila merujuk dari adanya perbedaan sebagai individu secara utuh, orang tua lebih baik menghindari keinginan untuk menyamakan hal-hal yang sebenarnya perlu dibedakan.
Misalnya, pemilihan mainan, baju, dan makanan. Ajarkan kepada mereka untuk memahami bahwa dirinya dan saudara kembarnya adalah dua individu yang berbeda, disamping memiliki banyak kesamaan,” papar Regina.
Sekalipun kita merasa gemas ingin menyamakan pakaian mereka ketika masih bayi, sebaiknya seiring bertambahnya usia, kita sudah menemukan perbedaan kepribadian dari si anak kembar.
Baca Juga : Dari Anggun Hingga Kasual, Ini 5 Gaya Fashion Istri Justin Bieber
Sebab kalau dibiarkan, ada fenomena TES (Twins Escalation Syndrome) yang bisa terjadi pada anak kembar.
Fenomena TES sendiri merupakan kondisi di mana salah satu anak terdorong untuk mengidentifikasikan dirinya kepada saudara kembarnya.
Contoh, kalau salah satu anak kembar menangis, maka yang lainnya bisa ikut menangis.
Baca Juga : Selamat! Kakak Nia Ramadhani Lahirkan Bayi Berjenis Kelamin Laki-laki
“Bila masalah ini terjadi, orang tua harus memisahkan mereka di ruangan terpisah (bila masih bayi/balita) dan membedakan kegiatan yang diikuti.
Tak kalah penting, kurangi kompetisi di antara mereka dengan tidak mendorong perasaan bersaing satu sama lain,” saran Regina.
Nah! Ketika kita memiliki anak kembar, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mendorong mereka menjadi individu yang terpisah secara mandiri.
Seperti memberi waktu khusus dengan masing-masing anak secara terpisah.
Orang tua juga sebaiknya tidak menyamakan atau membanding-bandingkan kemampuan mereka, melainkan memberi mereka hukuman atau apresiasi berdasarkan apa yang masing-masing mereka lakukan.
Baca Juga : Khawatir sang Suami Nggak Suka Liburan, Jawaban Habib Usman Bin Yahya Bikin Kartika Putri Bilang I Love You
Nah! Yang paling penting, bagi kembar yang berbeda jenis kelamin, ajarkan dan kenalkan mereka tentang pendidikan seksual sejak dini serta pemahaman adanya perbedaan mendasar di antara mereka.
Bila semua hal sudah dilakukan, niscaya anak kembar kita menjadi individu yang berbeda dan berani menampilkan karakter mereka masing-masing dan tak melulu harus bergantung satu sama lain! (*)
Source | : | Tabloid Nova |
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR