Jeda karier dipilih bukan berarti karena seseorang tidak membutuhkan uang, melainkan seseorang ingin mencari kebahagiaan dalam hidup.
Kita tentu masih ingat tokoh Elizabeth Gilbert dalam novel dan film Eat, Pray, Love yang memutuskan mengambil jarak dari kehidupan kariernya yang cemerlang, untuk mengeksplor banyak hal baru yang belum pernah ia rasakan.
Liz yang sudah mapan itu memilih berkeliling dunia. Dari Italia, Nepal, hingga Pulau Dewata. Tujuannya satu, ingin menemukan kebahagiaan dan mencari makna hidupnya.
Baca Juga : Ramai-Ramai Artis Berinvestasi Termasuk Cinta Laura, Begini Siasat Hindari Investasi Bodong
Yah, nggak perlu persis seperti itu, kita sebagai perempuan tentu sah-sah saja kalau mau mengambil langkah penting dalam karier.
Apalagi, kalau kita sudah merasa ingin menyerah dengan karier atau pekerjaan yang sedang kita geluti.
Career break ini bisa diwujudkan dengan cuti sementara, sabbatical—atau cuti besar, mengundurkan diri dari pekerjaan saat ini, atau mengejar passion yang lain.
Baca Juga : Gaya Modis BTS Saat Tiba di Amerika untuk Hadiri Grammy Awards 2019
“(Penting atau tidaknya jeda karier) Tergantung, karena apa? Mau sekolah? Ini alasan bagus. Cuti hamil? Ini bagus banget juga. Mau kontemplasi aja? Ya sudah, resign aja. Beres. Kenapa harus cuti besar?” sebut Dino blak-blakan.
“Kalau kamu sampai perlu waktu untuk mikir, itu karena enggak enjoy sama pekerjaan. Kalau enjoy, buat apa jeda karier?” sambungnya.
Lebih lanjut diungkapkan Dino, keuntungan mengambil jeda karier di antaranya dapat memberi kesempatan buat berpikir tentang makna hidup kita di dunia ini.
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR