Perusahaan miliknya mengeluarkan pernyataan pada hari Senin dan mengungkapkan bahwa lini fashionnya tidak akan menampilkan kulit eksotis dari hewan dalam upaya untuk memenuhi keinginan pelanggannya.
"Sebagai sebuah bisnis, kami telah berupaya untuk menggunakan produk yang lebih etis yang memiliki dampak lingkungan yang lebih sedikit untuk beberapa waktu," kata juru bicara brand Victoria Beckham kepada WWD, melansir The Independent.
"Kami dengan senang hati mengonfirmasi bahwa kami akan berhenti menggunakan kulit eksotis di semua koleksi mendatang pada presentasi musim gugur/musim dingin 2019 kami yang siap pakai.
Keputusan ini bukan hanya keinginan brand namun juga keinginan pelanggan kami," tambahnya.
Meski tidak pernah menggunakan bulu dalam desainnya, label milik Victoria Beckham telah menjual tas tangan dan sepatu kulit ular.
Mereka mengatakan jika akan memakan waktu untuk barang yang ada untuk meninggalkan jaringan distribusi sepenuhnya.
Tentu saja keputusan ini dipuji oleh organisasi hak-hak hewan PETA (People for the Ethical Treatment of Animals)
"Buaya, alligator, ular yang dijadikan tas tangan dan sepatu adalah kematian yang kejam," kata direktur PETA, Elisa Allen.
"Keputusan Victoria Beckham untuk melarang kulit hewan akan membuat mereka yang luar biasa tersebut sangat menderita, dan PETA meminta merek-merek mewah lainnya untuk mengikuti teladan baiknya," ujarnya lagi.
Keputusan yang dibuat Victoria datang hanya dua bulan setelah Chanel mengumumkan tidak akan lagi menggunakan kulit atau bulu yang eksotis dalam desain masa depannya menjelang pertunjukan Métiers d'Art sebelum musim gugur di bulan Desember.
Perancang juga bergabung dengan orang-orang seperti Vivienne Westwood dan Diane Von Furstenberg yang juga berjanji untuk tidak menggunakan bulu dan kulit eksotis dalam koleksi mereka.
Meski telah terjadi perubahan toleransi terhadap kekejaman pada binatang dalam beberapa tahun terakhir dengan merek seperti Versace, Michael Kors, Gucci, dan Burberry semuanya berjanji untuk melarang bulu, merek-merek ini terus memproduksi produk-produk yang terbuat dari kulit eksotis. (*)
KOMENTAR