Harriet menuturkan, dalam sebuah pernikahan, bisa saja salah satu pihak masih memiliki gairah bercinta yang bergelora, sementara satu lagi sudah merasa tak bergairah.
Kalau gairah seks kita mulai menurun, ada dua hal yang bisa kita lakukan.
Pertama, mencoba untuk memulai kembali hubungan seks demi betul-betul mencari tahu apakah kita masih bisa menikmati petualangan cinta itu atau tidak.
Baca Juga : Hotman Paris Terciduk Tengah Bersama Tamara Bleszynski di Bali, Sedang Apa, Nih?
“Banyak orang yang harus memaksa diri mereka untuk memulai, dan kemudian justru menikmatinya serta merasa lebih terkoneksi,” kata Harriet dalam tulisan tersebut.
Prinsip yang berlaku di pilihan ini, rileks dan tunggu saja apa yang terjadi kemudian.
Opsi lainnya, kita bisa saja menolak ajakan pasangan untuk bercinta.
Namun demikian, salah satu risikonya adalah kita bakal semakin merasa kesulitan saat ingin memulainya lagi kelak, karena gairah yang mulai sirna.
Baca Juga : Tabloid NOVA Terbaru: Dul Jaelani Move On, Aaliyah Massaid: Aku Kagum
Source | : | Psychology Today |
Penulis | : | Jeanett Verica |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR