NOVA.id - Ponsel memang telah menjadi alat komunikasi yang selalu ada di dalam genggaman kita setiap saat.
Alat ini memang memudahkan kita untuk mencari informasi dan melakukan komunikasi.
Tetapi ada beberapa hal merugikan saat menggunakan ponsel.
Baca Juga : Tak Perlu Mahal, Ini Langkah Mudah Kecilkan Pori-Pori
Hal tersebut dialami seorang perempuan di China yang mendapatkan 500 lubang di matanya setelah menggunakan ponsel.
Perempuan berusia 25 tahun tersebut merasa sakit di matanya dan menjadi merah.
Perempuan bermarga Chen ini akhirnya pergi ke rumah sakit untuk meringankan ketidaknyamanan yang dialaminya.
Baca Juga : Profil Pramono Edhie Wibowo, Sang Adik yang Donorkan Sumsum Tulang Belakang untuk Ani Yudhoyono
Dokter akhirnya menemukan bahwa kornea kirinya penuh dengan darah dan penglihatannya rusak secara permanen.
Penglihatan di mata kanannya dilaporkan lebih buruk, dan dokter menemukan lebih dari 500 "lubang" di kornea matanya.
Chen diberi pengobatan steroid untuk mencoba memperbaiki masalah tersebut, untungnya kondisinya mulai membaik setelah tiga hari.
Baca Juga : Sepulang Umrah, Begini Penampilan Luna Maya yang Tampil Menawan dengan Hijab
Diketahui Chen menggunakan ponsel dengan tingkat kecerahan yang tinggi.
Profesinya sebagai sekretaris membuatnya sengaja men-setting layar dengan tingkat kecerahan layar maksimum agar dirinya bisa melihat ponselnya saat berada di luar.
Hal ini dilakukannya selama 2 tahun tanpa menyadari kondisi tersebut.
Baca Juga : Haru Biru Sungkeman Syahrini ke Rosano Barack, Panggilan Sayang Ini Jadi Sorotan: Papa Chano
Menatap ponsel dengan tingkat kecerahan cahaya ponsel yang tinggi bisa membuat mata seperti dipanggang dalam microwave menurut dokter.
Dokter menyarankan pengguna ponsel tidak mematikan lampu di ruangan jika menggunakan ponsel di malam hari.
Baca Juga : Dulu Tak Restui Luna Maya, Perlakuan Ibu Reino Barack pada Syahrini Akhirnya Terungkap
Cahaya biru pada ponsel dinilai memiliki dampak berbahaya bagi retina.
Aduh, seram!(*)
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Jeanett Verica |
KOMENTAR