NOVA.id - Setelah penembakan yang menelan korban 50 orang pada Christchurch, Selandia Baru, kini terjadi penembakan di Utrecht, Belanda.
Suara tembakan terdengar dan menghancurkan trem di lingkungan muslim terbesar di Utrecht.
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte mengungkapkan jika serangan ini kemungkinan terorisme walaupun motif penembak belum diketahui pasti.
Baca Juga : Mengejutkan, Luna Maya Akui Pernah Selingkuh dan Ungkap Rasanya, Seperti Apa?
Mark Rutte juga telah mengadakan pertemuan darurat guna menangani kejadian ini. Ia merasa sangat prihatin dengan insiden tersebut terlebih kejadian ini terjadi 3 hari setelah serangan di Selandia Baru.
"Tindakan teror adalah serangan terhadap masyarakat kita yang terbuka dan toleran," kata perdana menteri seperti yang NOVA kutip dari Aljazeera.com.
"Jika ini adalah serangan teror, maka hanya ada satu jawaban: pemerintahan dan demokrasi kita lebih kuat daripada fanatisme dan kekerasan. Kami tidak akan menerima intoleransi".
Baca Juga : Andre Taulany Pangling Lihat Potret Masa Muda Nunung yang Bak Bidadari
Kemudian, Tim SWAT diturunkan untuk mengamankan lokasi kejadian. Tak hanya itu, keamanan di bandara, masjid, dan sekolah juga ditingkatkan.
Menurut saksi mata, seorang pria mulai menembaki trem di lingkungan Kanaleneiland, Utrecht dengan liar dan tak terkendali.
Kawasan tersebut diketahui dihuni oleh banyak imigran dari Turki dan Maroko.
Baca Juga : Netizen Doakan agar CLBK, Mike Lewis Justru Unggah Foto Pacar Baru yang Sudah Disetujui Tamara Bleszynski
Saat penembakan, penumpang lain berteriak dan mencoba melarikan diri.
Diketahui tersangka merupakan seorang imigran Turki bernama Gokman Tannis, 37 tahun dan pernah menghadapi tuduhan pemerkosaan.
Atas kejadian ini, 3 orang tewas dan 5 orang luka di mana 3 korban dalam kondisi kritis.
Utrecht, sekitar 25 mil dari Amsterdam, telah menjadi pusat kebudayaan dan perdagangan Belanda selama satu milenium.
Universitas Utrecht adalah universitas terbesar di Belanda dan kota ini memiliki banyak museum, kota tua abad pertengahan, kanal, dan markas besar Gereja Protestan di Belanda.
Lebih dari 30 persen populasi kota adalah orang asing, menurut sensus Belanda.
Sedangkan, Belanda sendiri merupakan negara dengan kepemilikan senjata api pribadi terendah di Eropa, menurut penelitian internasional.
Baca Juga : Wajah Mengalami Bercak Merah, Ternyata Kim Kardashian Telah Lama Alami Psoriasis
Sekitar 2,6 per 100 orang dibandingkan dengan lebih dari satu per orang di Amerika Serikat.
Tingkat pembunuhan senjata, sekitar 0,2 hingga 0,3 per 100.000 orang setiap tahun, cukup khas untuk Eropa, dan jauh di bawah tingkat Amerika Serikat sekitar 4 per 100.000 orang.(*)
Source | : | BBC.com,New York Times,aljazeera.com |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR