NOVA.id - Sebuah penembakan yang melukai banyak orang kembali terjadi.
Kali ini peristiwa tersebut dilakukan di trem di Utrecht, Belanda, pada Senin (18/03).
Spekulasi mengenai motif yang dilakukan oleh terduga pelaku pun mulai merebak.
Baca Juga : Oats Sebagai Solusi Praktis Untukmu yang Sering Skip Sarapan!
Gokmen Tanis telah membunuh tiga orang dan melukai lima lainnya dalam penembakan tersebut.
Tanis merupakan seorang pria asal Turki, yang awalnya menyerang salah satu anggotanya di dalam trem.
Penembakan itu diduga terjadi karena masalah keluarga, dan kemudian menyerang orang lain yang mencoba mencegahnya.
Baca Juga : Demi Bertahan Hidup di Jakarta, Soimah dan Suami Rela Tidur di Garasi Seluas 3 x 5 Meter
Bahkan ayah Tanis juga mengatakan sudah tak bicara dengan putranya tersebut selama 11 tahun terakhir.
Ini bukanlah catatan kriminal yang baru dilakukan oleh Tanis.
Dirinya memiliki banyak catatan kriminal, seperti pemerkosaan hingga pencurian.
Baca Juga : Diduga Diperlakukan Kasar Saat Kunjungi Anak, Tsania Marwa: Saya Sudah Tahu akan Diperlakukan Seperti Apa
Bahkan salah satu korban mengatakan bahwa dirinya bukan teroris tapi psikopat.
Di tahun 2017 dia menjadi tersangka kasus pemerkosaan, dan Angelique yang menjadi korban mengatakan takut setelah Tanis dibebaskan dari penjara.
"Dia hanya gila, pengguna narkoba, sebut saja. Saya sudah memperingatkan polisi sebelumnya. Dia bukan teroris, tapi psikopat," kata Angelique, mengutip Nederlandse Omroep Stichting (NOS).
Baca Juga : Tunjukkan Proses Pengobatan Shakira, Denada Mengaku Malu Disebut Ibu yang Kuat! Kenapa?
Jauh sebelumnya di tahun 2012 dirinya juga telah menjadi tersangka atas beberapa kasus.
Tahun 2012 atas kasus pencurian truk, percobaan pembunuhan dan menembak dengan senjata api di tahun 2013.
Tahun 2014 dia mencuri di Utrecht, meludah dan mengancam agen, dan mengemudi di bawah pengaruh minuman keras.
Baca Juga : Perempuan Wajib Tahu, Begini 7 Model Plat Nomor yang Diincar Polisi saat Razia hingga Kena Tilang
2015, menghancurkan jendela dan sel, (2017) pemerkosaan, dan tahun 2018 pencurian sepeda dan pencurian di toko sepeda.
Dalam penembakan kali ini polisi merasa yakin ada hubungannya dengan terorisme karena dia mengatakan kalimat dalam bahasa Arab.
Tetapi mereka tetap melakukan penyelidikan terkait apakah Tanis menargetkan keluarga atau mantan kekasih, dan alasannya berteriak dengan kalimat tersebut(*)
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR