“Bukan stands out for value apalagi kebenaran. Kita butuh proses buat ke sana. Makanya saya pun masih hati-hati banget, rem kudu pakem. Prinsipnya enggak boleh ada kaki yang keinjek, ha-ha-ha,” ungkap dr. Tan.
Jika dr. Tan tetap teguh pada prinsipnya, antara lain karena dia juga memiliki mimpi: suatu saat kesehatan bukan hanya milik kementerian kesehatan.
Melainkan tanggung jawab semua orang, semua lembaga, semua instansi.
Baca Juga : Dhawiya akan Segera Menikah, Benarkah Sang Kakak Tak akan Diundang ke Pestanya?
Kenapa ingin melakukan perubahan itu?
“Karena sebagai warganegara Indonesia, saya rasa itu bagian dari tanggung jawab.
Ini merupakan mimpi saya, kebanggaan saya, Indonesia menjadi negara kuat, bukan sombong,” ujar dr.Tan
“Coba lihat, dengan kekacauan gizi, kita terancam tingginya angka stunting.
Ini akan memengaruhi semua kinerja manusia Indonesia di masa bonus demografi."
Baca Juga : Berusia Lebih Tua, Inikah Sosok Calon Istri Ajun Perwira yang Dinikahi Bulan Depan?
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR