NOVA.id – Biasanya saat kita konsultasi ke dokter, pasti dokter memberikan resep untuk kesembuhan kita.
Tapi, Dr. dr. Tan Shot Yen beda, ia justru terbilang irit dalam memberikan resep.
Karena menurutnya, orang seharusnya tak memikirkan untuk sembuh saja, tetapi juga sehat.
Baca Juga : Terungkap Syahrini Terlihat Sering Pakai Private Jet karena Trik Ini, Hotman Paris: Pak Haji yang Bayar?
Salah satu saran yang selalu ia kasih ke pasien ialah untuk mengubah pola makan, karena hampir semua penyakit bermula dari sini.
Menurut dr. Tan: menghargai tubuh dengan mengatur asupan makanan yang masuk.
Dan dia sangat keras dengan prinsip ini.
Baca Juga : Deretan Drama Elly Sugigi: Berikan Bayinya ke Tukang Sayur hingga Ngamuk saat Bertemu sang Mantan
Pantas kalau citra dokter kritis dan tajam melekat padanya.
Akibatnya, “Banyak lika-likunya, karena saya berhadapan dengan manusia yang juga punya sudut pandang dan kepentingan yang beda-beda.”
“Sama-sama ngomong gizi aja, bisa ramai, ha-ha-ha. Nah, yang menjadi pegangan saya cuma satu, manusia tidak boleh menjadi sarana bagi manusia lain, manusia itu adalah tujuan bagi dirinya sendiri,” jelas dr. Tan.
Baca Juga : Mengamuk di Studio, Irfan Sbaztian Bongkar Penyebab Putusnya dengan Elly Sugigi Gara-Gara Mantan
Namun, perempuan 55 tahun ini santai-santai saja.
Dia sama sekali tak merasa terganggu jika metode pengobatannya dikerling miring—bahkan oleh rekan sejawat.
“Ha-ha-ha, I’m happy with that. Orang Indonesia memang riskan kalo jadi kritis, kan. Karena perkembangan kesadaran moral rata-rata kita masih dalam tahap orientasi apa kata kelompok.”
Baca Juga : Kisah Masa Kecil The Sacred Riana Bertemu Bonekanya Dijadikan Film, Proses Pembuatannya Berlangsung Sunyi
“Bukan stands out for value apalagi kebenaran. Kita butuh proses buat ke sana. Makanya saya pun masih hati-hati banget, rem kudu pakem. Prinsipnya enggak boleh ada kaki yang keinjek, ha-ha-ha,” ungkap dr. Tan.
Jika dr. Tan tetap teguh pada prinsipnya, antara lain karena dia juga memiliki mimpi: suatu saat kesehatan bukan hanya milik kementerian kesehatan.
Melainkan tanggung jawab semua orang, semua lembaga, semua instansi.
Baca Juga : Dhawiya akan Segera Menikah, Benarkah Sang Kakak Tak akan Diundang ke Pestanya?
Kenapa ingin melakukan perubahan itu?
“Karena sebagai warganegara Indonesia, saya rasa itu bagian dari tanggung jawab.
Ini merupakan mimpi saya, kebanggaan saya, Indonesia menjadi negara kuat, bukan sombong,” ujar dr.Tan
“Coba lihat, dengan kekacauan gizi, kita terancam tingginya angka stunting.
Ini akan memengaruhi semua kinerja manusia Indonesia di masa bonus demografi."
Baca Juga : Berusia Lebih Tua, Inikah Sosok Calon Istri Ajun Perwira yang Dinikahi Bulan Depan?
"Ngeri amat, kan. Jadi, kita harus bergerak bersama demi masa depan bangsa,” tambahnya.
Keren juga ya, cara dr. Tan memberi kesembuhan ke pasien!(*)
Maria Ermilinda Hayon
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR