Donor sumsum tulang dibutuhkan oleh beberapa orang untuk mengganti sumsum tulangnya yang rusak atau tidak berfungsi karena sebuah penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti kanker limfoma, leukimia, hingga anemia sel sabit, dengan sumsum tulang yang sehat.
Namun, mencari donor sumsum tulang belakang yang cocok tidak semudah mendapat donor darah. Tidak sembarangan orang yang bisa menjadi pendonor.
Biasanya, orang yang memiliki kecocokan sumsum tulang belakang adalah anggota keluarga pasien sendiri.
Baca Juga : Pangeran Harry Berikan Pesan Mengharukan untuk Penggemar Setianya yang Rayakan Ulang Tahun ke-99
Para ahli menyatakan bahwa kecocokan sumsum tulang akan lebih besar antara saudara kandung, ketimbang antara orangtua dan anak.
Perbandingan kesuksesannya adalah 25 persen antara saudara kandung. Sedangkan kecocokan sumsum tulang antara orangtua dan anaknya hanya sekitar 0,5 persen saja.
Lantas, bagaimana jika pasien tersebut tidak memiliki donor keluarga atau kondisi calon pendonor keluarga tidak memungkinkan?
Baca Juga : Sang Anak Tak Punya Rahim, Nenek Berusia 55 Tahun Ini Lahirkan Cucunya Sendiri
Kesempatan bisa datang dari donor asing, yang sama sekali tidak memiliki hubungan darah. Meski begitu, kemungkinannya sangatlah tipis.
Peluang kecocokan sumsum tulang pasien dengan donor asing bisa sekitar satu di antara jutaan orang.
Bahkan setelah Anda menemukan seseorang yang berpotensi atau yang mau mendonorkan sumsum tulangnya, dia harus terlebih dulu melewati serangkaian pemeriksaan kesehatan.
Baca Juga : Sudah Lama Bersahabat, Teuku Zacky dan Olla Ramlan Bakal Jadi Keluarga Besar! Begini Sambutan Meriahnya
Ini bertujuan untuk memastikan apakah kriteria sumsum tulangnya sudah sama seperti sampel sumsum kita sebagai penerima donor.
Pengecekan dua sampel sumsum tulang ini pun juga tidak mudah. Kita harus melakukan tes darah lengkap hingga pemeriksaan DNA.
Calon pendonor juga harus memastikan mereka memenuhi setiap syarat donor sumsum tulang yang sudah ditentukan.
Baca Juga : Kecelakaan Motor di Depan Rumah, Ayah Uut Permatasari Meninggal Dunia
Terlebih lagi, semua pemeriksaan ini membutuhkan biaya yang tidak murah.
Di Indonesia sendiri sebenarnya masih sangat sedikit institusi kesehatan yang menyediakan fasilitas ini.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Alsabrina |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR