Malah, bisa jadi timbul keinginan untuk bunuh diri atau membunuh bayinya sendiri.
Post-partum depression memang gejala awalnya menyerupai sindrom baby blues, akan tetapi intensitas keluhannya lebih tinggi dan bisa menimbulkan disabilitas pada kehidupan sehari-hari.
Perempuan yang mengalami sindrom post-partum akan kehilangan kemampuannya untuk mengurus bayinya yang baru lahir, mengabaikan keluarga, bahkan mengabaikan diri sendiri.
Baca Juga : Berita Terpopuler: Ayu Dewi Hamil, Regi Datau Beri Tanggapan Datar hingga Mobil Keluarga Terbaik 2019
Karena beratnya gangguan yang diderita, perempuan yang mengalami sindrom ini harus melakukan perawatan lebih lanjut bersama ahlinya.
Sindrom baby blues ini umumnya terjadi pada dua minggu pertama hingga satu bulan setelah melahirkan.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pengaruh hormonal setelah melahirkan, yaitu menurunnya kadar estrogen dan progesteron yang drastis.
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR