NOVA.id – Beberapa waktu lalu terdengar kabar seorang ibu tega mengubur bayinya hidup-hidup yang dicurigai karena post-partum depression paska melahirkan.
Gangguan yang menyerang ibu ini memang tak bisa diremehkan karena bisa mengancam keselamatan sang ibu dan juga bayinya.
Sebab, ini sudah mengantarkan banyak nyawa bayi yang hilang karena ibunya mengalami trauma dan depresi setelah melahirkan.
Baca Juga : Duh, Wali Kota Bogor Sindir Kemesraan Syahrini dan Reino Barack Saat Gelar Syukuran! Kenapa?
Menurut Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S. Psi., psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, meskipun termasuk gangguan ringan, jika tidak segera ditangani akan mengkhawatirkan.
Kita juga perlu waspada akan kemungkinan terjadi post-partum depression atau depresi setelah melahirkan.
Bila sampai mengalami depresi, ibu sudah sulit untuk menjalani peran atau tugas sebagai seorang ibu secara optimal, padahal peran ini sangat dibutuhkan oleh bayinya.
Baca Juga : Anak Donna Agnesia Raih 4 Medali Emas, Darius Sinathrya Justru yang Dipuji Netizen Karena Hal Ini
Malah, bisa jadi timbul keinginan untuk bunuh diri atau membunuh bayinya sendiri.
Post-partum depression memang gejala awalnya menyerupai sindrom baby blues, akan tetapi intensitas keluhannya lebih tinggi dan bisa menimbulkan disabilitas pada kehidupan sehari-hari.
Perempuan yang mengalami sindrom post-partum akan kehilangan kemampuannya untuk mengurus bayinya yang baru lahir, mengabaikan keluarga, bahkan mengabaikan diri sendiri.
Baca Juga : Berita Terpopuler: Ayu Dewi Hamil, Regi Datau Beri Tanggapan Datar hingga Mobil Keluarga Terbaik 2019
Karena beratnya gangguan yang diderita, perempuan yang mengalami sindrom ini harus melakukan perawatan lebih lanjut bersama ahlinya.
Sindrom baby blues ini umumnya terjadi pada dua minggu pertama hingga satu bulan setelah melahirkan.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh pengaruh hormonal setelah melahirkan, yaitu menurunnya kadar estrogen dan progesteron yang drastis.
Kedua hormon ini merupakan hormon seks wanita yang mampu memengaruhi mood.
Selain itu, sindrom baby blues juga bisa diakibatkan oleh perubahan fisik, seperti bertambahnya berat badan ibu, payudara yang membengkak, hingga rasa sakit pada daerah rahim.
Tidak hanya secara fisik, kondisi psikologis dari sang ibu juga berpengaruh, lho.
Ibu menjadi mudah cemas dalam hal mengurus anak, merasa tidak mampu mengatasi masalah baru, merasa tidak siap menghadapi perubahan setelah melahirkan, hingga rasa tidak percaya diri karena terjadi perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan.
Baca Juga : Dari Mudah Tertawa hingga Pikiran Bunuh Diri, Begini Gejala Gangguan Bipolar
Perubahan sosial pun juga dapat menimbulkan sindrom baby blues ini.
Karena perubahan peran menjadi seorang ibu dapat membawa pengaruh pada gaya hidup dan ini membutuhkan adaptasi yang tidak mudah.
Selain itu, kurangnya dukungan dari pasangan atau lingkungan sekitar juga dapat menimbulkan sindrom ini.
Baca Juga : Dari Mudah Tertawa hingga Pikiran Bunuh Diri, Begini Gejala Gangguan Bipolar
View this post on Instagram
Gejala yang sering timbul dari sindrom baby blues adalah ibu sering menangis tanpa sebab yang jelas, lebih mudah merasa kesal atau marah, menjadi lebih cemas dari biasanya, dan tidak sabaran.
Selain itu, sang ibu juga merasa enggan untuk memperhatikan bayinya, merasa tidak percaya diri, kehilangan minat terhadap aktivitas kesukaan, terjadi perubahan pola makan, sulit beristirahat dengan tenang, hingga lebih mudah tersinggung.
Apabila terjadi gejala-gejala tersebut lebih dari dua minggu, maka ibu perlu segera mendapat pertolongan.
Baca Juga : Mengaku Pencinta Daging Panggang? Sambangi Festival Ini Yuk!
Jika tidak segara ditangani, gangguan ini dapat berdampak pada kesehatan fisik ibu dan bayinya hingga dapat menjadi ancaman bagi hubungan rumah tangga.
Ibu menjadi tidak mau mengurus dan merawat anaknya, bahkan ada yang tega menelantarkan anaknya begitu saja.
Sampai kejadian terbaru ya, ibu menguburkan bayinya hidup-hidup.
Baca Juga : Wah, Puting Payudara Bisa Hasilkan Orgasme Walaupun Tanpa Ada Sentuhan Miss V, Kok Bisa?
Jadi, Sahabat NOVA jangan sungkan meminta pertolongan ya!(*)
Eveline
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR