“Setelah didalami lagi, baca blognya lagi, semakin hari mood-nya makin gloomy, ada syahdu, teduh, dan perasaan ingin pulang ke rumah,” terang Andien.
Meski ini jauh dari lagu-lagu Andien sebelumnya, “Aku pribadi enggak menanggalkan benang merahku di lagu ini,” tegas Andien.
Meski Andien satu-satunya yang tak bersepeda, bukan berarti ia tak bisa relate dengan perjalanan adiknya.
Kan, “Penggalan lirik lagu ini diambil dari puisi asli Marlies yang ditulis selama perjalanan. Kita berusaha menyelami perasaan Diego dan Marlies saat perjalanan.” (*)
Penulis | : | Aghnia Hilya Nizarisda |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR