Kain Boro banyak dimiliki masyarakat Jepang di zaman Edo.
Saat itu, material kain yang terbuat dari sutra dan katun cukup sulit didapat, dan hanya digunakan untuk pakaian masyarakat kalangan atas.
Boro menjadi solusi atas keterbatasan material kain untuk kebutuhan sandang masyarakat Jepang saat itu, yang kemudian diteruskan secara turun temurun.
“Dulu, Boro dikenal sebagai pakaian untuk orang-orang tidak mampu di Jepang. Namun seiring perkembangan zaman, teknik Boro punya nilai seni tersendiri,” kata Permata Yudha, Senior Product Design Manager Wakai.
Yudha juga menyebut, “Sekarang kita bisa menemukan Boro di berbagai produk fesyen, seperti pakaian, celana, hingga sepatu.”
Yudha menambahkan bahwa koleksi ini diciptakan menggunakan material denim berkualitas, yang disempurnakan dengan teknik Boro.
Tampilan Wakai Boro unik dan stylish, dan tetap nyaman digunakan kapan pun dan di manapun.
Pecinta Wakai sudah bisa mendapatkan koleksi Wakai Boro di gerai-gerai Wakai terdekat. Harganya dibanderol dari harga Rp629.000-Rp649.000.
Tertarik?(*)
Penulis | : | Muhamad Yunus |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR