NOVA.id - Dunia sedang mengalami euforia terhadap imunoterapi.
Imunoterapi adalah metode pengobatan kanker yang digadang-gadang sebagai masa depan terapi dengan survival lebih panjang dari metode lainnya.
Imunoterapi kian menjadi perbincangan hangat dalam lingkup pengobatan kanker.
Baca Juga : Mayangsari Komentari Gaya Bella Saphira saat Bersanggul Jawa! Kenapa?
“Dalam tiga tahun terakhir ini, euforia terhadap imunoterapi memang besar sekali. Terutama ketika mantan presiden Amerika Serikat sembuh dari melanoma setelah mendapat PD-1 inhibitor."
"Sejak itu, obat ini mulai dicobakan ke berbagai jenis kanker,” tutur spesialis onkologi medik Dr. dr. Andhika Rachman, Sp.PD-KHOM dari FKUI/RSCM, Jakarta.
Imunoterapi merupakan terobosan terbaru dalam pengobatan kanker.
Baca Juga : Malaysia Open 2019: Sejarah Baru, Fajar/Rian Kalahkan Kevin/Marcus dan Melaju ke Semifinal!
Terapi ini menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk melawan sel-sel kanker.
“Tubuh memiliki sel T yang merupakan bagian dari darah putih. Darah putih ini tugasnya melawan musuh, inilah tentara dalam tubuh, tentara yang kita miliki,” ujar dr. Jeffry B. Tenggara, Sp.PD, KHOM, konsultan Hematologi dan Onkologi Medik dari MRCCC Siloam Hospitals.
Sel darah putih punya banyak komponen seperti limfosit, basofil, fagosit, dan masih banyak lagi.
Baca Juga : Pecinta Durian Mesti Coba Resep yang Satu Ini: Roti Goreng Isi Durian Kismis yang Bisa Bikin Lidah Bergoyang
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR