NOVA.id – Pernahkah Sahabat NOVA menyadari, saat lapar, kita rasanya ingin marah-marah dan mudah kesal?
Rasanya, kondisi ini sering dialami kita di keseharian, terlebih jika sudah lupa untuk sarapan pagi.
Memulai hari pun rasanya begitu berat dan pengin marah-marah jika ada yang mengganggu mood kita.
Setuju?
Baca Juga : OOTD Artis: Tampil Simpel, Zaskia Gotik Tenteng Tas Seharga Hampir Rp1 Miliar!
Tapi, tenanglah, itu merupakan hal wajar yang dialami setiap orang.
Bahkan, kamus Oxford saja sudah menambahkan diksi hangry, yang mencerminkan kondisi marah-marah saat lapar.
“Saat kita tidak makan, maka tekanan darah jadi rendah,” jelas Deena Adimoolam, asisten professor Division of Endocrinology, Diabetes, dan Bone Disease di the Icahn School of Medicine.
Baca Juga : Ussy Sulistiawaty Kaget dan Menangis saat Bertemu Atta Halilintar! Ada Apa?
Saat tekanan darah menurun, ini akan mengeluarkan hormon kortisol dan epinephrine yang membuat kita mudah bersifat mampu mengiritasi tubuh.
Hal inilah yang menjelaskan, kenapa Sahabat NOVA jadi mudah marah-marah saat kamu lupa untuk sarapan di pagi hari.
Hormon lainnya bernama neuropeptide y, juga berperan aktif saat kita mengalami hangry.
Hormon ini membantu untuk memberikan sinyal ke kita, jika tubuh kita masih membutuhkan makanan.
Yang juga membuat kita jadi lebih agresif, ketika lupa sarapan.
Para peneliti telah mendokumentasikan fenomena hangry ini dengan studi kasus banyak pasangan.
Baca Juga : Di Balik Foto Pangeran William dan Harry yang Tertawa, Inilah Trik Pangeran Charles untuk Mendapatkannya
Lihat postingan ini di InstagramSemuanya bikin seger mata. Jadi bingung kan milihnya? Kamu #TeamEsCendol atau #TeamEsTeler ?
Sebuah studi dari Universitas Ohia mengungkapkan jika pasangan menikah merasa jika saat mereka mengalami darah rendah, mereka pun jadi pemarah dan lebih agresif.
“Trik untuk atasi hangry ini adalah mengonsumsi makanan manis, karena itu dapat membantu meningkatkan darah dengan cepat,” jelas Dr. Deena.
Jadi, Sahabat NOVA jangan lupa untuk bawa camilan manis ya!(*)
Source | : | Health |
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR